Mediaumat.id – Tindakan aparat keamanan di India yang menghancurkan rumah sejumlah tokoh Islam karena pembelaannya kepada Nabi Muhammad yang dihina dua tokoh partai berkuasa dinilai Direktur Institut Muslimah Negarawan (ImuNe) Dr. Fika Komara semakin mengonfirmasi kebencian rezim Modi terhadap Islam.
“Ini makin mengonfirmasi proses pengambilan kebijakan dan tindakan rezim Modi India memang berakar pada kebencian pada umat Islam dan berbasis paham Hindutva yang sangat islamofobia,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Sabtu (18/6/2022).
Dalih rezim India karena para tokoh Islam ini bikin ricuh, menurut Fika, ini dalil lawas yang selalu diputar oleh rezim yang kalah secara intelektual. “Konflik horizontal alias kericuhan sering merupakan rekayasa intelijen untuk menjadi pembenaran atau excuse pemerintah memukul kelompok oposisi. Lagu lama dan basi,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar para penguasa Muslim tidak cukup hanya mengecam dan mengutuk. “Tidak akan pernah berhasil menghentikan rezim Modi. Kerahkan kekuatan riil yakni militer,” ujarnya.
Fika mengatakan, seharusnya penguasa negeri Muslim belajar dari sejarah penerapan Islam selama 10 abad di Benua India. Salah satu peristiwa sejarah paling menonjol adalah saat Raja Dahir, seorang raja Hindu di Sindhi – menawan rombongan pedagang Muslim, termasuk perempuan dan anak-anak pada tahun 711 M, maka tanpa ragu Khalifah al-Walid bin Abdul Malik mengirim 20 ribu pasukan tangguh di bawah kepemimpinan seorang jenderal besar Muslim Muhammad bin Qasim untuk menyelamatkan mereka.
“Seraya mengemban aturan Islam ke Sindhi dalam prosesnya dan membebaskannya dari pemerintahan despotik Hindu,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it