Hadits-Hadits Nabawi Tentang Kabar Gembira Akan Pertolongan Allah, Tegaknya Agama Islam dan Kemenangannya Hingga Hari Kiamat

  • Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ زَوى- أي قرَّب وصغَّر- لي الْأَرْضَ، فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا، وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا، وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الأحمر والأبيض»

Sesungguhnya Allah menghimpun—yakni mendekatkan dan mengecilkan—bumi untukku, sehingga aku melihat timur dan baratnya. Sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang dihimpunkan untukku darinya. Dan aku diberi dua harta simpanan: merah dan putih.” (HR. Muslim).

Dalam hadits ini terdapat janji dan kabar gembira bahwa Islam akan menang hingga memenuhi bumi dengan kebaikan dan keadilan, memimpin dunia dari timur hingga barat, sehingga seluruh harta dan kekayaan dunia dikuasai dan didistribusikannya sesuai Islam.

  • Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ»

Senantiasa ada sekelompok ummatku yang dimenangkan atas kebenaran, tidak akan membahayakan mereka orang yang memusuhinya hingga hari Kiamat, sedangkan mereka tetap seperti itu.” (HR. Muslim).

Hadits ini memberi keyakinan kepada orang Islam bahwa sepanjang zaman akan selalu ada kelompok yang menegakkan kebenaran dan bersabar dengannya, serta melawan orang-orang yang berbuat batil dan dimenangkan atasnya … Hadits ini mendorong orang Islam untuk bersamanya. Dalam hadits ini, seakan-akan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang hidup bersama kaum Muslim di periode ini dan mendorong kaum Muslim untuk mendukung kelompok tersebut.

  • Dari Khabab radhiyallahu ‘anhu dalam sebuah hadits terkait keluhannya kepada Rasulullah, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«وَاللَّهِ لَيُتِمَّنَّ اللَّهُ هَذَا الْأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مَا بَيْنَ صَنْعَاءَ وإلى حَضْرَمَوْتَ، مَا يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ تَعَالَى وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ، وَلَكِنَّكُمْ تستعجلون»

Demi Allah, sungguh Allah menyempurnakan perkara ini hingga seorang pengendara berjalan antara Shana’a ke Hadramaut tidak takut kecuali kepada Allah, atau ia tidak khawatir srigala menerkam dombanya. Akan tetapi, kalian tergesa-gesa.” (HR. Bukhari).

Hadits ini menjelaskan bahwa hanya agama Allah yang benar dan yang pasti menang. Allah pasti akan menyempurnakan kemenangan untuk agama-Nya, serta menjadikan agama-Nya menyelimuti bumi dan menyebarkan keamanan ke seluruh wilayahnya, sehingga tidak ada seorang pun dari penduduk bumi yang takut akan ada suatu keburukan menimpa dirinya. Hadits ini menyerukan kepada kaum Muslim untuk bersabar dan bertahan, tidak terburu-buru atau memperlambat kemenangan. Ingat, bahwa kemenangan pasti akan datang, dan kesudahan yang baik itu adalah untuk orang-orang yang bertakwa.

  • Dari Tamin ad-Dari radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، وَلَا يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ مدر ولَا وَبَرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ بِعِزِّ عَزِيزٍ، أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ، عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ الْإِسْلَامَ، وَذُلًّا يُذِلُّ اللَّهُ بِهِ الْكُفْرَ»

Perkara (Islam) ini akan merebak ke segenap penjuru yang ditembus oleh siang dan malam. Allah tidak akan membiarkan ada satu rumah pun, baik di kota maupun di pelosok desa, melainkan akan dimasuki oleh Islam, sehingga yang mulia jadi mulia dan yang hina jadi terhina, di mana Allah akan memuliakannya dengan Islam dan menghinakannya dengan kekufuran.” (HR. Ahmad).

Tamim ad-Dari berkata: Sungguh aku telah merasakan hal itu ada pada keluargaku, di mana kebaikan, kehormatan dan kemuliaan menyelimuti di antara mereka yang Muslim, sebaliknya kehinaan, kerendahan dan kewajiban membayar jizyah terus membayangi di antara mereka yang kafir.

Hadits ini menjelaskan bahwa Islam tersebar luar hingga mencapai negeri-negeri yang ditembus oleh siang dan malam, artinya bahwa kekuasaan Islam akan meliputi seluruh dunia. Hadits ini merupakan kabar gembira bagi sahabat Tamim ad-Dari, juga merupakan kabar gembira bagi setiap Muslim yang beriman kepada perkara ghaib setelahnya.

  • Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«بَشِّرْ هَذِهِ الْأُمَّةَ بالسَّناء، والرِّفْعَةِ، وَالدِّينِ، وَالنَّصْرِ، وَالتَّمْكِينِ فِي الْأَرْضِ»

Sampaikan kabar gembira kepada umat ini dengan kemuliaan, kedudukan, agama, kemenangan dan kekuatan di muka bumi.” (HR. Ahmad).

Hadits ini menjelaskan kabar gembira tentang pertolongan dan kekuatan yang akan diberikan oleh Allah kepada umat ini, serta kemenangannya atas musuh-musuhnya dari berbagai bentuknya, bahwa umat ini berada dalam kemuliaan, posisi dan kedudukan yang tinggi, serta kesudahan yang baik, di mana semua ini menunjukkan bahwa posisi umat secara internasional adalah yang tertinggi di antara negara-negara.

  • Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا، فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ نُبُوَّةٍ»

Ada di tengah kalian masa kenabian dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada Khilafah ‘ala minhājin nubuwah, dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Allah berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan yang menggigit (mulkan ‘ādhdhan) dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan diktator (mulkan jabriyyatan) dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada khilafah ‘ala minhājin nubuwah.” (HR. Ahmad).

Hadits ini berisi keyakinan apa yang akan datang setelahnya, bahwa agama ini akan memiliki kekuatan di akhir zaman yang akan menghilangkan kesedihan, mimpi buruk dan jauhnya dari agama. Hadits ini juga menjelaskan keistikamahan umat ini secara utuh atas perkara yang ditinggalkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam menjalankan perintah Allah: penerapan, dakwah, jihad dan penyebaran … serta menjalaskan kehancuran, kekalahan dan kerugian yang akan dialami oleh musuh-musuhnya. Hadits ini adalah salah satu di antara hadits-hadits yang paling jelas dalam memberikan kabar gembira kepada kaum Muslim saat ini, di mana mereka telah melihat tanda-tanda kembalinya Khilafah Rasyidah. Apa yang dilihat oleh kaum Muslim ini juga dilihat oleh musuh-musuh agama. Oleh karena itu, mereka begitu takut hingga berkomplot melawannya, sementara kaum Muslimin sangat bergembira karenanya.

  • Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا»

Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini, pada setiap permulaan 100 tahun, seseorang yang akan memperbaharui agama mereka.” (HR. Abu Daud).

Dalam hadits ini Allah subhanahu wa ta’ala berjanji sebagaimana janji-Nya untuk memberi karunia dan keutamaan dengan menjaga dan melestarikan teks-teks (dalil-dalil) agama. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

﴿إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ﴾

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (TQS. Al-Hijr [15] : 9).

Demikian juga, Allah subhanahu wa ta’ala berjanji untuk mendatangkan bagi umat ini seseorang yang akan membawanya kembali pada pemahaman dan komitmen yang benar setiap berlalunya satu abad. Pembaharuan ini merupakan salah satu pelengkap dari supremasi agama ini yang supremasinya hingga akhir zaman. Bukti kebenaran firman Allah ini akan terus menyertai kehidupan ciptaan-Nya, di mana hari ini kita merasa bergembira bahwa tegaknya Islam yang diinginkan dan dicintai Allah sudah tidak lama lagi.

  • Dari Abu ‘Inabah al-Khaulani radhiyallahu ‘anhu—di antara sahabat yang pernah (mengalami) shalat menghadap dua kiblat—berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«لاَ يَزَالُ اللَّهُ يَغْرِسُ فِى هَذَا الدِّينِ غَرْسًا يَسْتَعْمِلُهُمْ فِيهِ بِطَاعَتِهِ إِلَى يَومِ القِيَامَةِ»

Allah senantiasa menanam tanaman (ulama pembaharu) dalam agama ini, di mana Allah menjadikan mereka berjuang dalam agama untuk taat kepada-Nya hingga hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah).

Hadits ini menjelaskan bahwa seorang Muslim akan senantiasa memiliki seorang pemandu yang membimbingnya sepanjang masa, seseorang penegak kebenaran yang akan membantunya, sehingga umat merasa damai dengan keberadaan mereka: para ulama, pengemban dakwah dan mujahid. Hendaklah Anda termasuk di antara mereka, atau dekati mereka, untuk itu carilah mereka … Sungguh, kebaikan terus berlangsung di tengah-tengah umat ini hingga hari kiamat.

  • Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

«أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحَفْرِ الْخَنْدَقِ، قَالَ: وَعَرَضَ لَنَا صَخْرَةٌ فِي مَكَانٍ مِنَ الْخَنْدَقِ لَا تَأْخُذُ فِيهَا الْمَعَاوِلُ، قَالَ: فَشَكَوْهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ووَضَعَ ثَوْبَهُ، ثُمَّ هَبَطَ إِلَى الصَّخْرَةِ، فَأَخَذ المِعول فقال: «بِاسْمِ اللَّهِ»، فَضَرَبَ ضَرْبَةً فَكَسَرَ ثُلُثَ الْحَجَرِ، وَقَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ، أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ الشَّامِ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُبْصِرُ قُصُورَهَا الْحُمْرَ مِنْ مَكَانِي هَذَا» ثُمَّ قَالَ: «بِاسْمِ اللَّهِ» وَضَرَبَ أُخْرَى، فَكَسَرَ ثُلُثَ الْحَجَرِ، فَقَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ، أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ فَارِسَ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُبْصِرُ الْمَدَائِنَ وَأُبْصِرُ قَصْرَهَا الْأَبْيَضَ مِنْ مَكَانِي هَذَا» ثُمَّ قَالَ: «بِاسْمِ اللَّهِ» وَضَرَبَ ضَرْبَةً أُخْرَى، فَقَلَعَ بَقِيَّةَ الْحَجَرِ، فَقَالَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ، أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ الْيَمَنِ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُبْصِرُ أَبْوَابَ صَنْعَاءَ مِنْ مَكَانِي هَذَا»

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk menggali parit (khandaq). Kemudian dalam parit itu, terdapat batu yang tidak bisa kami pecahkan, maka kami melaporkannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun datang dan meletakkan bajunya, lalu menghampiri batu tersebut. Beliau mengambil palu dan membaca: “Bismillah.” Lalu beliau memukulnya, sehingga sepertiga dari batu itu pun terpecah. Maka setelah itu beliau bersabda: “Allahu Akbar (Allah Maha Besar), aku telah diberi Allah kunci-kunci Syam. Demi Allah, aku benar-benar dapat melihat istananya yang merah, dari tempatku ini.” Kemudian beliau membaca: “Bismillah.” Lalu memukul batu itu kembali sehingga sepertiga dari batu pecah lagi. Setelah itu beliau bersabda: “Allahu Akbar (Allah Maha Besar), aku telah diberi kunci-kunci Persia. Demi Allah, aku benar-benar melihat kota-kotanya dan aku dapat melihat istananya yang berwarna putih dari tempatku ini.” Kemudian beliau membaca lagi: “Bismillah.” Beliau kembali memukulnya dengan pukulan yang lain, sehingga pecahlah semua batu itu. Selanjutnya beliau bersabda: “Allahu Akbar (Allah Maha Besar), aku telah diberi kunci-kunci Yaman, sehingga aku dapat melihat pintu-pintu Shan’a dari tempatku ini.” (H.R. Ahmad).

Hadits ini berisi kabar gembira tentang berbagai penaklukan besar oleh kaum Muslim bersama Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika mereka terkepung di parit (khandaq). Hadits ini menjelaskan bahwa Allah memenangkan agama ini, dan menjadikan bangsa-bangsa besar itu tunduk kepada agama Allah bersama dengan rakyat dan kekayaannya. Hadits ini menjadi penglipur lara dan peneguh hati pada saat ditimpa bencana dan kesulitan. Hadits ini menunjukkan kebersamaan dan partisipasi yang baik di antara pemimpin dan pasukannya dalam menjalankan semua tugas dan kewajiban.

  • Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu berkata:

«بَيْنَمَا نَحْنُ حَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَكْتُبُ، إِذْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَىُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلًا قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: «مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلًا». يَعْنِى قُسْطَنْطِينِيَّةَ»

Ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menulis, tiba-tiba Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, apakah kota Konstantinopel atau kota Roma”. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel).” (HR Ahmad).

Hadits ini membawa kabar gembira kepada kaum Muslim terkait penaklukkan. Konstantinopel dan Roma keduanya adalah ibu kota Kristen (Romawi dan Katolik). Hal ini merupakan indikasi dan kegembiraan atas supremasi Islam, ekspansi dan dominasinya secara global, terutama ketika hadits ini digabungkan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu yang berkata: Aku mendengar Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«تُقَاتِلُكُم اليَهُودَ فَتَسَلَّطُونَ عَلَيهِم، ثُمَّ يَقُولُ الحَجَرَ يَا مُسْلِم هَذَا يَهُودِي وَرَائِي فَاقْتُلْهُ»

Kalian akan memerangi Yahudi, lalu kalian akan menguasai mereka, sehingga batu akan berkata: hai Muslim ini Yahudi di belakangku, bunuhlah ia.” (HR. Bukhari).

Dalil-dalil hadits diperlakukan oleh seorang Muslim sejauh ke-shahih-annya, sementara hadits ini shahih, dan termasuk di antara pembawa kabar gembira, bahwa jika ia didengar oleh seorang Muslim yang tekun dengan masalah agamanya, maka itu akan mendorongannya berjuang untuk mewujudkannya. Dia tidak akan menunggunya datang sambil duduk-duduk saja. Hadits-hadits ini, jika digabungkan dengan hadits lainnya, maka menunjukkan supremasi Islam atas semua agama (Kristen dan Yahudi), dan atas semua negara besar. Sehingga hanya agama Allah saja yang tertinggi (tidak terkalahkan).

  • Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«بُعِثْتُ بِجَوَامِعِ الْكَلِمِ، وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ، فَبَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أُتِيتُ بِمَفَاتِيحِ خَزَائِنِ الْأَرْضِ فَوُضِعَتْ فِي يَدِي»

Aku diutus dengan jawāmi’ al-kalim (ucapan singkat namun sarat makna), aku ditolong dengan rasa ketakutan (musuh). Ketika tidur, aku bermimpi bahwa diberikan kepadaku kunci-kunci perbendaharaan dunia (kemenangan), lalu diletakkan di tanganku.” (HR. Bukhari).

Dalam hadits ini, ada kabar gembira bahwa umat setelahnya akan mengikuti jalan umat sebelumnya. Untuk itu, Allah akan menolongnya, kemudian umat melakukan penaklukan yang akan membuatnya mencapai apa yang baik baginya.

  • Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«ولا يزال الإسلام يزيد، وينقص الشرك وأهله، حتى تسير المرأتان لا تخشيان إلا جورًا، والذي نفسي بيده، لا تذهب الأيام والليالي، حتى يبلغ هذا الدين مبلغَ هذا النجم»

Islam senantiasa bertambah, sementara kesyirikan dan penganutnya senantiasa berkurang. Sehingga dua orang wanita yang sedang berjalan tidak takut kecuali pada kezaliman. Demi Dzat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya, siang dan malam tidaklah berlalu dan pergi sampai agama ini mencapai bintang itu.” (Hadits ini diriwayatkan ath-Thabrani dalam al-Kabir).

Hadits ini menjadi bukti pancaran Islam dan tingginya seperti bintang. Hadits ini juga menjelaskan kabar gembira tentang luasnya hukum Islam dan penyebaran cahayanya hingga menjadi seperti bintang yang dengannya manusia mendapat petunjuk dengan mengikuti ajarannya.

  • Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Janji terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Beliau bersabda:

«لَا يُتْرَكُ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ دِينَانِ»

Tidaklah dibiarkan di jazirah Arab adanya dua agama.” (HR. Ahmad).

Hadits ini menunjukkan posisi Jazirah Arab, di mana dua tempat suci, tempat turunnya wahyu, tempat terbitnya cahaya dan ayat-ayat, serta tempat hati manusia berlabuh, wajib dijaganya dari kotoran kekufuran, apapun caranya. Sedang batas-batasnya, seperti yang dikatakan dalam kamus: “Jazirah Arab adalah wilayah yang dikelilingi oleh Laut India dan Laut Syam, kemudian Tigris dan Efrat, atau antara Aden Abyan ke tepi Syam panjangnya, dan dari Jeddah ke pinggiran pedesaan Irak yang lebarnya”. Hadits ini merupakan salah satu hadits amanat yang telah dicapai kaum Muslim kemarin, sementara para penguasa saat ini adalah dari anak-anak yang ingin mengingkari janji untuk menjaga amanat ini.

  • Dari Abdullah bin Hawalah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ تَكَفَّلَ لِي بِالشَّامِ، وَأَهْلِهِ»

Sungguh, Allah benar-tenar telah menjamin negeri Syam dan penduduknya untukku.” (HR. Ahmad).

Hadits ini shahih. Di dalamnya menjelaskan keutamaan Syam, bahwa Syam akan melewati hari-hari fitnah terbesar di akhir zaman, namun Allah akan menjaga dan melindunginya. Sesungguhnya tiang penyanggah Islam pada akhir zaman akan ada di Syam. Hadits ini menjelaskan kabar gembira yang dirasakan dan diharapkan oleh kaum Muslim saat ini, termasuk kemenangan bagi seluruh kaum Muslim, terutama ketika mereka mendengar hadits Rasulullah yang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

«إِنَّ عُقْرَ دَارِ الْمُؤْمِنِينَ الشَّامُ»

“Sesungguhnya benteng pertahanan orang-orang mukmin adalah negeri Syam.” (HR. Ahmad).

Semua ini, in syaa Allah, akan terjadi, jika kenyataan tidak mendukungnya hari ini, maka itu akan mendukungnya besok, sungguh hari esok itu dekat bagi orang yang melihatnya.

  • Dari Nafi’ bin Atabah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ، ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ، ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ، فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ، ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ»

Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Romawi dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR. Muslim).

Hadits ini merupakan suplemen yang memperkuat keyakinan seorang Muslim bahwa dia tidak akan pernah dikalahkan selama dia bersama Allah. Mengingat bahwa penaklukan ini diulang empat kali dalam hadits tersebut, maka menunjukkan kepada kaum Muslim bahwa mereka akan bersama Allah dalam setiap penaklukan, dan mereka akan bersama agamanya sampai akhir zaman, dengan kemenangan atas Dajjal. Ini adalah hadits-hadits yang mengungkapkan perluasan kekuasaan Islam dan supremasinya atas semua agama, peradaban, dan nilai-nilai lainnya. []

 

Share artikel ini: