Guru Muslim Diturunkan dari Pesawat ke AS

 Guru Muslim Diturunkan dari Pesawat ke AS

Warga AS memprotes kebijakan Donald Trump yang anti Muslim

Buntut kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Muslim terus terjadi. Seorang guru di Inggris Juhel Miah (25), diturunkan dari pesawat yang akan menerbangkannya ke New York, Amerika Serikat di Islandia.

Saat itu, ia bersama dengan sekolah dari Wales. Guru matematika di Port Talbot itu mengaku tak percaya dengan perlakuan petugas di bandara yang menurunkannya dan mengawalnya ke ruang bagasi.
“Semua yang ada di pesawat diam, saya dikawal ke luar, itu membuat saya merasa seperti seorang penjahat, saya tidak bisa berbicara, saya kehilangan kata-kata,” kata pria yang tinggal di Swansea itu, seperti dilansir Mirror.co.uk, Selasa (21/2).

Ia menduga kopernya sudah digeledah sebelumnya. Indikasinya, koper itu kotor di bagian luarnya. Dan saat di ruang tunggu, tempat ia disuruh menanti, ia mendapati gembok di kopernya telah hilang.

Miah dibawa ke sebuah hotel dan disuruh menunggu sekitar dua jam di sebuah ruangan, yang membuatnya takut.  “Ada lubang di seprei, tas kotor di bawah tempat tidur, tidak ada cahaya dan cuma ada lampu yang menyala, saya sangat paranoid,” ujarnya.

Akibat kejadian itu, ia mengaku masih paranoid dan tidak bisa tidur atau makan selama dua hari. Miah sendiri hendak mengunjungi Kedutaan Besar AS dan Inggris di Reykjavik, tapi sayangnya nomor telpon yang ia hubungi tidak aktif.

Miah kembali ke Inggris sehari kemudian. Walau pengusiran Miah dari pesawat membuat murid-murid dan rekan-rekan Miah terkejut dan tertekan, perjalanan sekolah menuju AS tetap berjalan seperti yang direncanakan sebelumnya.

Neath Port Talbot County Borough Council telah menulis surat ke Kedutaan Besar AS di London, demi mengadukan apa yang baru saja dialami karyawannya tersebut. Terlebih, Miah ditolak masuk ke AS sebagai anggota sekolah. []

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *