Gugatan Anwar Usman ke PTUN, Lip Service dan Omong Kosong?
Mediaumat.info – Gugatan Anwar Usman, yang dicopot dari jabatan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta dengan pokok gugatan meminta keputusan pengangkatan Suhartoyo tertanggal 7 November 2023 sebagai ketua MK supaya dinyatakan tidak sah, dipertanyakan Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana sebagai lip service (omong kosong).
“Apakah pernyataan Anwar Usman itu hanya lip service dan omong kosong? Publik akan menilai sendiri dan kita akan menunggu waktu yang ada,” ujarnya dalam video Babak Baru! PTUN Akan Kabulkan Gugatan Anwar Usman? di kanal YouTube Justice Monitor, Selasa (6/2/2024).
Bukan tanpa alasan, Agung melihat karena publik juga mengingat pernyataan Anwar Usman pasca dirinya dicopot dari jabatan Ketua MK bahwa dia pernah mengatakan jabatan itu adalah milik Allah sehingga pemberhentian dia sebagai ketua MK tidak sedikit pun membebani dirinya.
“Tapi sekarang Anwar Usman sendiri seakan memperlihatkan kehausannya akan sebuah jabatan ketua MK,” ungkapnya.
Agung lantas mengingatkan, jabatan dan kekuasaan adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT di akhirat kelak. Dengan kata lain jabatan sesungguhnya adalah beban yang bila tidak ditunaikan dengan sebaik-baiknya akan membawa pada kehinaan dan penyesalan.
“Jadi bagaimana mungkin ada beban berat yang akan menindih justru membuat orang bergembira dan memburunya?” singgungnya.
Dengan demikian, lanjut Agung, tindakan Anwar Usman yang menggugat putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) tentang pengangkatan Suhartoyo menjadi ketua MK adalah hal memalukan. Apalagi konon seorang hakim konstitusi sudah berada pada level negarawan yang tidak lagi memburu jabatan sehingga ini bukan lagi hanya soal kesalahan dalam proses administrasi.
“Sekali lagi jabatan adalah amanah dan jabatan adalah beban berat. Seharusnya orang sangat berhati-hati terhadap kekuasaan,” tutupnya. [] Langgeng Hidayat
