Golput Menang Indikasi Rakyat Tidak Percaya pada Proses Demokrasi
Mediaumat.news – Terkait golput mengungguli suara dua pasangan calon yang bertanding dalam Pilkada Kota Depok 2020, Pemerhati Politik Ary Naufal menyatakan hal itu sebagai indikasi bertambahnya ketidakpercayaan rakyat pada proses demokrasi.
“Angka golput yang cenderung merangkak naik dalam beberapa gelaran pesta demokrasi, seperti pada Pilkada Depok 2020 mengindikasikan bertambahnya ketidakpercayaan rakyat pada proses demokrasi,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Kamis (17/12/2020).
Menurut Naufal, proses demokrasi hanya memanfaatkan suara rakyat untuk ambisi berkuasa suatu golongan. Tidak pernah memihak kepada urusan rakyat banyak, melainkan hanya kepada kepentingan segelintir konglomerat hitam. Demokrasi juga tidak menghasilkan perubahan signifikan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik.
“Oleh karena itu, jangan salahkan tingginya angka golput atas kegagalan sistem demokrasi. Lagi pula, sikap golput merupakan hak rakyat yang tidak dapat dan tidak boleh dipersoalkan,” ucapnya.
Ia mengingatkan, kesadaran rakyat atas kegagalan demokrasi harus diikuti dengan kesadaran atas alternatif solusi sistem pengganti bagi demokrasi. Maka inilah relevansi tawaran syariah dan khilafah untuk perbaikan tatanan kehidupan negeri ini.
Selain merupakan sistem yang benar dan sesuai fitrah manusia karena bersumber dari Allah SWT, menurut Naufal, syariah dan khilafah juga mampu mewujudkan keadilan dan kesejahteraan yang menjadi harapan segenap rakyat, sebagaimana realitas kegemilangan sejarah kekhilafahan.
“Untuk itu pula, harus ada perjuangan dakwah syariah dan khilafah yang gencar agar semakin menyadarkan rakyat,” pungkasnya.[]Agung Sumartono