Menteri Keuangan entitas Yahudi, Bezalel Smotrich, menyerukan kembalinya pemukim Yahudi ke Jalur Gaza setelah perang berakhir, sementara warga Palestina di Jalur Gaza harus “didorong” untuk berimigrasi ke negara lain.
Smotrich berkata kepada Radio Angkatan Darat, pada hari Ahad (31/12), “Jika (Israel) melakukan hal yang benar, maka akan terjadi eksodus massal warga Palestina dan kita akan tinggal di Jalur Gaza,” (aljazeera.net, 31/12/2023).
Entitas Yahudi bermimpi menyelesaikan proyek pemukimannya dengan menggusur dan melakukan genosida rakyat Palestina, serta menjadikan tanah yang diberkahi itu khusus untuk mereka saja tanpa ada warga Palestina!
Sejauh ini, hanya kepahlawanan rakyat Gaza dan Palestina yang menghalangi mimpi buruk ini, namun kepahlawanan ini tidaklah cukup, mengingat musuh-musuh umat Islam, yaitu negara-negara kafir imperialis Barat, dan antek-antek mereka di antara para penguasa boneka, mereka semua berada di pihak entitas Yahudi dan yang mendukungnya!
Konspirasi melawan tanah yang diberkati meluas hingga mempengaruhi seluruh umat Islam sejak keputusan kaum kafir imperialis untuk mendirikan entitas ini sebagai pangkalan terdepan bagi mereka dalam perang salib melawan umat Islam, melewati upaya mengintegrasikan entitas Yahudi dengan lingkungan sekitar, dan menjadikannya diterima dengan menormalisasi rezim-rezim boneka Barat di negeri-negeri kita, yang bersama-sama dengan entitas Yahudi membentuk sistem kendali dan kontrol atas umat untuk melayani kepentingan kaum kafir imperialis Barat, dengan mencegah umat untuk mendapatkan kembali keputusan politiknya, dan kesatuannya dalam negara Khilafah ‘ala minhājin nubuwah.
Umat Islam wajib menyelamatkan dan menolong bagian mulia dari dirinya di Gaza dan Palestina, yang dengan sendirian memperlihatkan kemuliaan umat, kekuatan, ketabahan, pengorbanan, dan kepahlawanannya, hingga mengguncang fondasi entitas Yahudi yang rapuh, serta menunjukkan kepada dunia kekuatan para pemuda umat yang pantang menyerah dihadapan mesin penindasan dan genosida.
Tentara umat dan prajuritnya yang mukhlis, serta seluruh kekuatan umat yang masih hidup wajib memutus rantai para penguasa pengkhianat, dan segera tampil untuk menyelamatkan rakyat Gaza dan Palestina dari genosida dan pengungsian. Rencana tersebut jauh lebih besar dari Palestina dan rakyatnya, sehingga kepahlawanan mereka tidak cukup untuk menghadapi rencana yang berdampak pada umat, wilayahnya, tempat-tempat sucinya, kekayaannya, keputusan kedaulatannya, dan kemauan politiknya.
Kewajiban syariah telah mengharuskan umat dan tentaranya untuk bergerak cepat guna menolong saudara-saudara mereka yang terkepung di Gaza, yang diwarnai dengan pemboman, pembunuhan, genosida, dan rencana pengungsian. Sementara itu, untuk bisa mendapatkan ridha Allah Swt., serta membebaskan tanah yang diberkahi dan umat Islam dari para penguasa pengkhianat, maka umat dan tentaranya harus bangkit dan segera bergerak guna menghancurkan ilusi entitas Yahudi yang berencana melakukan genosida dan pengusiran, juga umat dan tentaranya harus bangkit dan segera bergerak untuk mencabut entitas Yahudi hingga ke akar-akarnya dan tidak meninggalkan bekas sama sekali. Umat dan tentaranya, in sya Allah mampu melakukannya hanya dalam waktu satu jam saja di siang hari. [] Dr. Mus’ab Abu Arqoub
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 3/1/2024.