Mediaumat.id – Merespon penaikan harga BBM yang di umumkan oleh Menteri ESDM, Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan mengungkapkan alasan sebenarnya penaikan harga BBM.

“Dapat dikatakan alasan sebenarnya ialah pandangan neoliberal pada pembentukan harga BBM,” tulis Gema Pembebasan dalam rilis yang diterima Mediaumat.id, Ahad (4/9/2023).

Menurut Gema Pembebasan, Amerika tidak rela jika Indonesia madiri atas sektor energi khususnya BBM. Lewat IMF peta jalan kebijakan liberalisasi sudah diamanatkan sejak lama. Hal tersebut dapat dilihat pada butir 80 LOI tanggal 20 Januari 2000.

Dugaan liberalisasi tersebut bukan tanpa alasan. Sebab sejak orde Baru hingga pergantian rezim di orde Reformasi upaya penghapusan BBM bersubsidi setahap demi setahap mulai dihapuskan.

Oleh karena itu Gema Pembebasan menolak dengan tegas kenaikan harga BBM ini. Sebab kebijakan ini adalah wajah dari paradigma subsidi dan kebijakan liberalisasi migas di Indonesia. Kebijakan ini sangat berbahaya, sebab negara kehilangan kemandirian pengelolaan migas yang berimbas pada pemiskinan rakyat.

“Pengelolaan seperti ini tentu tidak ditemukan jika Indonesia menerapkan kebijakan ekonomi politik Islam,” pungkasnya.[] Agung Sumartono