Gagasan Puan Soal Islam Merah-Putih akan Menimbulkan Kegaduhan

Mediaumat.id – Dosen Filsafat Islam Dr. Ahmad Sastra, MM. menilai gagasan Puan Maharani yang mengatakan ‘PDI Perjuangan sebagai Islam Merah Putih’ akan menimbulkan kegaduhan baru.

“Tentu saja gagasan ini akan menimbulkan kegaduhan baru bagi internal umat Islam,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Jum’at (29/3/2022).

Sebelumnya, ada gagasan Islam moderat atau Islam Nusantara yang juga menimbulkan kegaduhan bahkan telah menimbulkan polarisasi di antara umat Islam di negeri ini. Mestinya, ungkap Ahmad, Puan mengambil pelajaran dari gagasan tersebut yang telah gagal.

“Apapun gagasan, jika tidak berasal dari khazanah Islam, maka selain batil, sesat, juga hanya akan menimbulkan kegaduhan yang tidak produktif,” ungkapnya.

Karena itu, sebagai dosen filsafat Islam, Ahmad menghimbau kepada Puan untuk tidak mempermainkan Islam yang sudah sempurna.

“Islam itu datangnya dari Allah dan telah diamalkan oleh Rasulullah. Sementara Rasulullah sendiri tidak pernah menyebut Islam merah putih, maka hendaknya dicabut gagasan ini,” tegasnya.

Islam yang Dicontohkan

Ia mengatakan, Islam kaffah adalah Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah dan dinyatakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” jelasnya mengutip QS al-Baqarah ayat 208-209.

Ia menerangkan, istilah kaffah artinya utuh, integral. Maksudnya adalah memahami dan mengikuti Islam secara utuh dan menyeluruh, tidak sepotong atau secara parsial.

Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan, ketika Allah menyeru orang-orang mukmin untuk masuk dalam Islam secara kâffah, lalu Allah menyuruh hati-hati (waspada) kepada mereka agar tidak mengikuti langkah-langkah setan. Karena itu, menurutnya dalam ayat tersebut hanya ada dua arah, masuk Islam secara kaffah atau mengikuti langkah-langkah setan, petunjuk atau kesesatan, Islam atau jahiliah, jalan Allah atau jalan setan, petunjuk Allah atau kesesatan setan.

“Dengan contoh ini seorang Muslim harus menemukan sikap jati dirinya, untuk tidak boleh ragu dan bingung antara beberapa jalan yang berbeda-beda dan beberapa arah yang berebeda-beda,” ungkapnya.

Ia adalah manhaj kehidupan holistik bagi kebaikan manusia seluruhnya sebab ia berasal dari Sang Pencipta manusia. Islam adalah manhaj kehidupan yang realistik, dengan berbagai susunan, sistematika, kondisi, nilai, akhlak, moralitas, ritual dan begitu juga atribut syiarnya.

“Islam adalah kesempurnaan kebenaran, tidak ada agama yang paling sempurna selain Islam. Islam adalah ajaran tertinggi, tidak ada yang lebih tinggi dari Islam. Ukuran kebenaran Islam adalah dari sumber hukumnya, yakni Al-Qur’an dan hadits,” tuturnya.

Namun, menurut Ahmad, usaha untuk mejauhkan umat Islam dengan ajaran agamanya agar tidak kaffah tidak akan pernah berhenti sampai hari kiamat. Ketika ada orang yang menyatakan bahwa Islam hanya agama yang mengatur urusan individu, maka itulah propaganda langkah setan, padahal Islam adalah agama yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan dirinya sendiri.

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai,” tegasnya mengutip QS at-Taubah ayat 32.

“Maka perumpamaan mereka adalah seperti orang yang hendak memadamkan sinar matahari dan bulan dengan tiupan mulutnya. Tidak ada cara untuk memadamkan matahari dan bulan,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: