Gagasan Demokrasi sebagai Solusi, Dinilai Makin Usang
Mediaumat.id – Gagasan atau argumen tentang demokrasi sebagai solusi terbaik karena merupakan satu-satunya sistem politik yang juga dianggap mewakili rakyat, saat ini dinilai makin usang.
“Argumen bahwa demokrasi adalah solusi, sudah semakin usang,” ujar aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Fatima Iqbal dalam pers rilis yang diterima Mediaumat.id, Jumat (17/11/2023).
Betapa tidak, ujarnya, masifnya aksi demonstrasi publik di berbagai negara yang menentang genosida di wilayah Gaza, Palestina, misalnya, tak dipedulikan oleh para pemimpin dari berbagai negara di dunia yang justru mengaku telah menjunjung tinggi nilai demokrasi.
Artinya, sebagaimana ungkapan yang dikatakan Abraham Lincoln, yaitu ‘Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat’, tidak berlaku terhadap persoalan di Palestina yang melibatkan entitas penjajah Yahudi.
Dengan demikian, menurut Fatima, demokrasi bukanlah solusi untuk permasalahan yang terjadi di Palestina, ataupun negeri-negeri Muslim yang terzalimi lainnya. “Demokrasi bukanlah solusi dan tidak akan pernah menjadi solusi,” cetusnya.
Dengan kata lain, sistem politik yang membiarkan manipulasi terhadap rakyat, menghilangkan akuntabilitas penguasa, bukanlah solusi tepat untuk melindungi hak setiap orang tanpa diskriminasi.
Khilafah
Adalah negara khilafah Islam berdasarkan metode kenabian, yang menurut Fatima, nantinya tak akan membiarkan itu semua terjadi. “Negara khilafah tidak akan membiarkan segelintir orang menguasai negara yang menerapkan hukum syariah, demi kepentingannya sendiri,” jelasnya.
Sebab, hukum yang diberikan oleh Allah SWT, Sang Maha Pencipta, semestinya untuk melindungi nyawa, darah, dan harta benda seluruh umat manusia.
Sehingga tak heran, di era kekhilafahan, yang pada dasarnya mengadopsi hukum Islam secara kaffah, umat Islam dan non-Muslim pernah hidup bersama dalam damai dan sejahtera selama berabad-abad.
Tetapi untuk saat ini, umat Islam hanya bisa merasa kesakitan dan menangis menyaksikan atas apa yang menimpa warga Palestina.
Di saat bersamaan, jelasnya, umat Islam hanya bisa marah terhadap para penguasa negeri yang hanya berdiri dan menonton, serta berpidato dengan tidak ada perubahan signifikan bagi dunia Islam keseluruhan, termasuk Palestina.
Untuk itu, ia menyerukan agar umat bergerak dan berdoa untuk tegaknya kembali khilafah Islam yang notabene mencerminkan keimanan seseorang kepada Allah SWT.
Sehingga ketika cita-cita mulia tersebut terwujud, penguasa dalam hal ini khalifah, akan menempatkan rasa kepeduliannya kepada umat. Di sisi lain umat Islam pun memiliki rasa yang sama hingga rela berkorban terhadap sesamanya.
“Mari kita semua bekerja dan berdoa untuk kembalinya khilafah, sehingga khalifah kita benar-benar dapat mencerminkan Iman yang kita emban sebagai umat,” pungkasnya.[] Zainul Krian