Mediaumat.id – Kesepakatan bersama pemangkasan subsidi BBM dalam G20 dinilai Pakar Ekonomi Syariah, Dr. Arim Nasim SE., M.Si., AK., CA. membuat rakyat harus membeli BBM dengan harga mahal, padahal migas adalah sumber daya alam milik rakyat sendiri.
“Dampaknya bagi rakyat, tentu rakyat harus membeli dengan mahal sumber daya alam, khususnya migas ini. Yang sebenarnya itu kan milik mereka, yang dikuasai oleh para kapitalis,” ungkapnya dalam Kabar Petang: Zalim! Negara G20 Sepakat Pangkas Subsidi BBM, Selasa (22/11/2022) di kanal YouTube Khilafah News.
Dan migas ini, sambungnya, termasuk sektor yang penting. Dalam ekonomi disebutkan, barang yang termasuk kategori ini berapa pun harganya, pasti akan dibeli oleh rakyat. “Ketika ini dimonopoli oleh para kapitalis, mereka akan seenaknya menentukan harga,” tuturnya.
Pada akhirnya, lanjutnya, yang mendapat beban dan kerugian adalah rakyat lagi. Sementara, kesalnya, hasil penjualan migas juga dinikmati oleh para kapitalis. “Itu yang saya lihat,” sebutnya.
Maka, menurutnya, pemangkasan dana subsidi BBM ini, bagi rakyat bukan untung, malah buntung.[] Wafi