Mediaumat.id – Kesepakatan pemimpin-pemimpin G20 yang salah satunya adalah untuk mempercepat penghapusan subsidi BBM dengan alasan untuk mencapai energi bersih dan berkelanjutan dinilai Pengamat Ekonomi Islam Dr. Arim Nasim, SE., M.Si., Ak., CA. membuktikan G20 merupakan alat untuk mengeksploitasi sumber daya alam negara berkembang.
“Ini bukti bahwa G20 merupakan alat penjajahan ekonomi dari negara-negara kapitalis G7 untuk mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) di negara-negara berkembang,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Jumat (18/11/2022).
Menurutnya, mereka sudah menguasai sumber-sumber energi dengan liberalisasi di sektor hulu dan mereka ingin menguasai pasar sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang besar dengan menguasai sektor hilir. “Ini bisa mereka dapatkan kalau subsidi dicabut (liberalisasi sektor hilir),” ungkapnya.
Dengan begitu, menurut Arim, mereka (para kapitalis) akan memonopoli sektor hulu dan hilir dan akan menarik keuntungan sebesar-besarnya dengan menjual BBM dengan harga tinggi seperti dalam kasus penguasaan minyak goreng.
Karena itu, ia menegaskan, jelas G20 didirikan oleh negara kapitalis (G7) untuk mengokohkan penjajahan ekonomi melalui investasi atau utang ribawi dan negara-negara yang bergabung ke G20 sebagai pasar produk mereka dan sumber tenaga buruh yang murah.[] Ade Sunandar