Forum Tokoh dan Ulama Banua Banjarbaru, Kalsel diselenggarakan pada Sabtu, 27/07/2019. Acara ini dihadiri sejumlah ulama, tokoh masyarakat dan Ustad dari daerah sekitar Banjarmasin.
Hadir sebagai pembicara Al Mukarram KH. Yasin Munthohar, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Abqory, Banten.
Martapura, bergelar Serambi Mekkah, karena warga Kalsel memiliki semangat spritual yang tinggi ditandai dengan banyaknya tempat ibadah dan maraknya majelis taklim.
KH. Yasin Munthohar pada kesempatan tersebut menyampaikan kepada para jamaah yang berdatangan dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan, bahwa para ulama harus berada di garda terdepan dalam berpolitik Islam.
“Apa itu politik Islam? Mengatur urusan umat dengan hukum syara. Politik Islam adalah bagaimana berbicara agar kehidupan ini beres, dibereskan dengan hukum Allah, itulah politik Islam,” ungkap KH Yasin.
Beliau menambahkan, bahwa berpolitik Islam bukan berarti harus aktif dalam partai politik praktis, bukan berarti pula harus ada di parlemen, namun lebih ditekankan kepada upaya kita dalam memikirkan permasalahan masyarakat, agar bisa diselesaikan dengan syariat Allah SWT.
Lebih lanjut, KH Yasin menambahkan, agenda umat Islam berikutnya, adalah agenda menuju kebangkitan Islam, agenda menyatukan kaum muslimin di seluruh dunia, dalam naungan Khilafah Islamiyah yang sesuai metode kenabian.
“Karena tadi, kalau kita terjebak dengan agenda-agenda yang dibuat oleh mereka (asing, red), kita hanya dijadikan korban, para ulama hanya dijadikan korban, hanya dijadikan untuk mendulang suara,” jelas KH Yasin.
Belum lagi, menurut KH Yasin, banyaknya para pejuang Islam yang merasa dikhianati, atas perubahan haluan tokoh yang mereka usung, usai merapat ke rezim penguasa.
Oleh karena itu, KH Yasin terus mengajak para tokoh dan ulama Banua, Kalsel guna kembali bersama dalam satu barisan, dalam berusaha menegakkan kembali Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah.
Karena perjuangan di Kalsel sudah dibuktikan dengan mengalahkan pihak 01 pada pemilihan lalu.[]
Sumber: shautululama.co