Mediaumat.info – Kiai Abu Inas dari Forum Tabayyun menilai malapetaka dan kegagalan dunia pendidikan sekarang bersumber dari konsep dan praktik sekularisme.
“Kalau bilang kegagalan, ini memang berawal dari konsep dan praktik sekularisme, dari ranah dasarnya atau konsep saja sudah salah,” tuturnya dalam Kabar Petang: Generasi Emas, Pakai Sistem Apa? di kanal YouTube Khilafah News, Jumat (4/10/2024).
Abu Inas menjelaskan, prinsip sekularisme merupakan pemisahan agama dari kehidupan. Artinya, agama apa pun termasuk Islam tidak boleh menjadi pengatur dalam urusan kehidupan.
“Kalau pun agama dibolehkan mengatur kehidupan, itu hanya aspek spiritualitas. Padahal kehidupan itu ranahnya bukan hanya spiritualitas, ada ranah sosial, politik, ekonomi, kriminalitas, dsb,” ungkapnya.
Abu Inas mengatakan, praktik dalam sebuah sistem sekularisme, dari atas sampai ke bawah pada tataran praktis, banyak dijumpai deviasinya atau penyimpangan.
“Realitasnya, praktik dari konsep sekularisme, marak dijumpai penyimpangan, baik penyimpangan oleh oknum, atau memang dari sistem itu sendiri sudah cacat,” tandasnya.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena manusia hanya dianggap mesin untuk memenuhi kebutuhan kerja, hanya dibekali oleh seperangkat pengetahuan dan seperangkat keterampilan, sedangkan karakter tidak bisa dibentuk.
Sistem sekularisme, lanjutnya, sangat abai terhadap moralitas. Dari individu sudah sekuleristik, dari masyarakat sudah tidak peduli lagi terhadap moralitas, dan dari seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh negara, tidak sesuai fitrah manusia, namun dijalankan oleh seluruh manusia.
“Jadi seluruh kriminalitas yang ada dan seluruh dampaknya, termasuk dunia pendidikan karena negara mengadopsi sekularisme untuk pandangan hidup,” pungkasnya. [] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat