Forum Komunikasi Ulama Aswaja (FKUA) Kota Bogor menyelenggarakan Ijtima Ulama, Ahad (06/12/2019), bertempat di Pondok Pesantren Al-Ihsan Baron, Bogor.
Dalam sambutannya shohibul fadhilah Al mukarram KH. Umar Shiddiiq, Ketua FKUA Aswaja, yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Daarutsyaqofah, Cilendek Bogor, menyampaikan:
“Kita mesti memiliki ekspresi sebagai umat Rasulullah terhadap apa yang terjadi pada saudara muslim Uighur di Xinjiang Cina. Mudah-mudahan dengan adanya acara ini, merupakan bentuk kepedulian dan tidak abainya kita atas urusan Umat Islam”, tegas beliau.
Shohibul fadhilah Al mukarram KH. Dr. Wendy Aswan Ch., Sohibul bait Pimpinan PP. Al-Ihsan Baron, menyampaikan: “Para ulama dan umat muslim pada umumnya, banyak mendapatkan masalah dan kebingungan atas solusi dari permasalahan yang ada. Baik dalam lingkup nasional maupun global, sehingga kadang mengabaikan masalah tersebut. Kita berharap semoga ijtima’ ulama ini mudah-mudahan menjadi jawaban atas masalah yang dihadapi dan mendapatkan solusi, sehingga kita tidak mengabaikan apa yang terjadi pada umat muslim, khususnya di Uighur umumnya di dunia.
Pemateri utama dalam Ijtima Ulama kali ini disampaikan oleh Shohibul Fadhilah Al-Mukarrom Kyai Muhibuddin. Beliau menyampaikan beberapa hal antara lain: “Kondisi saudara muslim kita di Uighur mengalami oparasi militer, persekusi, pelarangan syiar islam, pelarangan menjalankan aktifitas ibadah, pembatasan aktifitas dll, itu semua karena mereka muslim Uighur memeluk Islam”.
Lebih lanjut beliau menyampaikan, Semua bencana yang menimpa umat Islam di Uighur khususnya, dan di dunia pada umumnya, merupakan ujian dan peringatan dari Allah agar kita kembali kepada Allah dengan menjalankan syariatnya dan meninggalkan kemaksiatan. Perjuangan menegakan kembali khilafah ala minhajinnubuwah membutuhkan keterlibatan kita sebagai umat muslim. Solusi bagi seluruh problem penindasan dan kedholiman yang menimpa negeri-negeri Islam hanyalah Khilafah. Karena penindasan dan kedholiman yang dilakukan oleh negara hanya bisa dilawan oleh negara, pungkas beliau.[]
Sumber: shautululama.net