FIWS: Zionis dan AS Harus Dihadapi dengan Kekuatan yang Seimbang

 FIWS: Zionis dan AS Harus Dihadapi dengan Kekuatan yang Seimbang

Mediaumat.info – Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menyatakan di belakang entitas penjajah Zionis Yahudi ada Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang harus dihadapi dengan kekuatan yang seimbang

“Di belakang entitas penjajah Yahudi Zionis ini adalah Amerika Serikat dan sekutunya yang itu harus dihadapi dengan kekuatan yang seimbang sebagaimana level kekuatan negara adidaya,” ujarnya dalam acara Kabar Petang: Zionis akan Ambil Makkah dan Madinah? di kanal YouTube Khilafah News, Ahad (21/1/2024).

Karena itu, lanjutnya, dibutuhkan satuan umat pada level global untuk bersatu di bawah naungan negara khilafah ‘ala minhajin nubuwwah.  “Itulah kelak yang akan kemudian membalikkan kondisi yang ada sekarang,” ucapnya.

Karena, memang kata Farid, kewajiban kaum Muslim untuk membebaskan tanah Palestina dengan cara jihad fii sabilillah, namun yang perlu dipahami kaum Muslim adalah terkait negara adidaya yang berada di belakang entitas penjajah Zionis Yahudi ini yakni AS dan Inggris.

“Kaum Muslimin seharusnya fokus pada bagaimana kita bisa menghadapi AS dan Inggris sebagai negara yang ada di belakangnya, di sanalah kenapa umat Islam membutuhkan negara yang memiliki kekuatan adidaya pada level global dan di situlah kenapa kita membutuhkan apa yang disebut negara khilafah ala minhajin nubuwwah,” tegasnya.

Kepentingan

Farid juga membeberkan alasan keberadaan negara entitas penjajah Zionis ini tidak bisa dilepaskan dari kepentingan kapitalisme Inggris dan AS.

“Pertama untuk kemudian mendominasi atau mengontrol kekayaan alam di Timur-Tengah, yang kedua untuk memperlemah Timur Tengah hingga tidak bersatu dalam satu kekuatan politik Islam,” tegasnya.

Ia membeberkan bahwasanya pendukung terbuka dari entitas penjajah Zionis ini adalah Inggris sebagai bidannya dan AS sebagai penjaganya hingga sampai sekarang.

“Artinya apa, cita-cita Israel Raya (negara yang diinginkan Yahudi adalah dari sungai Mesir hingga Sungai Eufrat) tidak akan teewujud tanpa dukungan dan kepentingan negara besar seperti AS dan Inggris,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *