FIWS Ungkap Faktor Makin Beraninya Orang Menghina Islam
Mediaumat.id – Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadji mengungkapkan, salah satu faktor penyebab makin beraninya seseorang melakukan penghinaan terhadap Islam karena rezim penguasa di negeri ini juga terkesan membangun narasi serupa.
“Karena rezim penguasa di negeri ini juga terkesan membangun narasi serupa. Penguasa kerap kali menggunakan isu-isu radikal, isu-isu moderasi beragama, isu-isu intoleran dalam isu-isu politik mereka ketika bicara tentang agama, terutama terkait dengan Islam,” paparnya kepada Mediaumat.id, Rabu (16/3/2022).
Artinya, dari habitat politik penguasa yang demikian, justru akan dijadikan legitimasi bagi para penghina sebelum melakukan aksi-aksi mereka.
Hal itu Farid sampaikan terkait munculnya pernyataan kontroversi dari oknum pendeta yang bernama Saifudin Ibrahim, murtadin (orang keluar dari agama Islam), di video viral sosial media beberapa waktu lalu, yang juga dengan tegas dipandangnya sebagai penghinaan terhadap Islam.
Pasalnya, oknum pendeta tersebut memfitnah terdapat 300 ayat di dalam Al-Qur’an yang mengandung ajaran radikal dan intoleran. Tak hanya itu, kata Farid, berkenaan dengan pesantren pun, si oknum juga meminta kurikulum di lembaga pendidikan itu diubah.
Dalihnya, ucap Farid menirukan si oknum, pesantren sudah menjadi sumber terorisme atau tempat lahirnya terorisme.
Padahal seperti dipahami, pesantren adalah lembaga pendidikan yang telah menghasilkan banyak ulama berikut peran pentingnya bagi perbaikan negeri ini. Sebutlah pesantren sebagai garda terdepan ketika dulu melawan penjajahan.
“Ini jelas penghinaan terhadap ajaran Islam. Baik itu Al-Qur’an ataupun pesantren,” tegasnya lagi.
Namun terlepas dari itu, pernyataan kontroversial tersebut justru, ia pandang, lebih kepada menunjukkan dampak berbahaya dari isu-isu yang senantiasa dihembuskan itu.
“Ini akan digunakan menjadi alat pemukul untuk umat Islam. Bahkan untuk melakukan penilaian negatif terhadap ajaran-ajaran Islam,” khawatirnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para penguasa, yang pada dasarnya kebanyakan dari mereka pun sebagai Muslim, untuk menghentikan hembusan isu radikalisme, intoleransi dan isu senada lainnya.
“Seharusnya rezim yang berkuasa sekarang menghentikan isu radikal-radikul, menghentikan isu intoleran, dan lain sebagainya yang nyata-nyata itu digunakan untuk menyerang Islam, bahkan menyerang Al-Qur’an dan pesantren,” pungkasnya.[] Zainul Krian