Mediaumat.info – Menanggapi serangan Iran terhadap entitas penjajah Yahudi, Pengamat Politik Internasional dan Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi membeberkan bahwa serangan Iran tersebut tidak bertujuan membebaskan Palestina, tapi dirancang hanya untuk menyelamatkan muka rezim pengkhianat Iran setelah konsulatnya diserang di Suriah.

“Serangan ini tidaklah bertujuan membebaskan Palestina, dirancang hanya untuk menyelamatkan muka rezim pengkhianat Iran, setelah konsulatnya diserang di Suriah,” ujarnya kepada media-umat.info, Selasa (16/4/2023).

Menurut Farid, rencana serangan Iran tersebut sudah diketahui sampai detail jauh sebelumnya oleh entitas penjajah Yahudi dan sekutunya. Hal itu senada dengan kantor berita Reuters yang melaporkan bahwa Teheran memberikan pemberitahuan 72 jam kepada negara-negara tetangga dan Amerika Serikat bahwa Iran akan melancarkan serangan.

Itu, lanjut Farid, adalah sebuah langkah yang akan memungkinkan entitas penjajah Yahudi beserta sekutunya menggagalkan serangan tersebut. “Sebab Amerika memberikan warning kepada siapa pun yang menyerang Israel, akan berhadapan dengan Amerika,” jelasnya.

Farid melihat, serangan ini digunakan oleh Israel untuk menunjukkan efektivitas aliansi negara Arab dan Israel dalam membendung Iran. Sehingga dalam peristiwa serangan itu semakin menunjukkan pengkhianatan penguasa Saudi, Yordania, dan Mesir yang tidak mengirimkan tentara untuk membebaskan Palestina dengan menyerang Israel. Bahkan Yordania malah mencegat rudal dan drone Iran sebelum masuk wilayah Israel.

Terakhir, Farid melihat, serangan yang tidak menimbulkan kerusakan berarti bagi entitas penjajah Yahudi tersebut digunakan untuk propaganda bahwa seolah rezim Zionis berhasil melindungi rakyatnya dan Israel masih kuat. “Setelah dipermalukan dalam serangan Oktober oleh pejuang Hamas,” pungkas Farid. [] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat