Mediaumat.id – Rencana pemberian bantuan Amerika Serikat sebesar US$1 miliar atau Rp14,3 triliun dalam bentuk jaminan kredit untuk Ukraina, dinilai Direktur FIWS (Forum on Islamic World Studies) Farid Wadjdi sebagai bagian dukungan Amerika kepada Ukraina.
“Pemberian pinjaman terhadap Ukraina tentu merupakan bagian dari strategi Amerika untuk merangkul Ukraina dan menampakkan dukungan Amerika terhadap negara itu,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Selasa (15/2/2022).
Ia menilai, bagi Amerika, isu Ukraina ini atau krisis Ukraina ini penting dipelihara. “Termasuk membiarkan adanya persepsi ancaman Rusia yang terus-menerus terhadap Ukraina. Karena dengan adanya persepsi ancaman ini, Amerika akan bisa mendapatkan legitimasi yang lebih kokoh terhadap keberadaan pengaruh Amerika di Eropa terutama melalui NATO,” ungkapnya.
Di sisi lain, kata Farid, krisis Ukraina ini bisa dimainkan oleh Amerika untuk bargaining-nya dengan Rusia. “Agar Rusia tidak terlampau dekat kepada Cina, sesuatu yang sekarang ini dikhawatirkan oleh Amerika mengingat belakangan Rusia setelah diberikan sanksi ekonomi oleh Barat, Eropa dan Amerika, terkait dengan pencaplokan Rusia terhadap Crimea. Rusia mulai memperkuat hubungan dagangnya, hubungan ekonominya dengan Cina untuk menghidupkan kembali apa yang disebut sebagai jalur sutra yang ini tentu sangat mengganggu Amerika. Jadi bantuan ini untuk menunjukkan dukungan Amerika terhadap Ukraina,” bebernya.
Menurutnya, bantuan ini adalah cerminan bahwa Amerika sesungguhnya memiliki keterbatasan juga untuk membela Ukraina jika Ukraina diserang oleh Rusia. Amerika akan berpikir keras juga kalau kemudian harus mengerahkan pasukannya ke Ukraina karena itu akan menyedot dana Amerika yang sangat besar.
“Karena meskipun nanti akan menggunakan NATO tapi jelas punggung utama NATO adalah Amerika. Jadi, paling tidak dengan memberikan bantuan ini Amerika ingin menunjukkan keseriusannya berada pada pihak Ukraina,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it