FIWS: Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera, Kejahatan Tanpa Batas

Mediaumat.id – Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menyebut pembunuhan yang dilakukan tantara zionis Israel terhadap jurnalis televisi Al Jazeera sebagai kejahatan tanpa batas.

“Ini jelas menunjukkan kejahatan tanpa batas yang dilakukan oleh penjajah Yahudi, zionis di Palestina,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Kamis (16/5/2022)

Bukan tanpa dasar, kata Farid, sebelum Shireen Abu Akleh (51) ditembak mati saat meliput serangan Israel tepatnya di Kota Jenin pada Rabu pagi, mereka juga melakukan hal sama yakni membunuhi rakyat Palestina lainnya.

Sebagaimana melansir Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dua warga tewas dalam serangan Israel pada Kamis (14/4/2022) pagi, sementara tiga lainnya tewas pada Rabu (13/4/2022). Salah satu korban adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun.

Bahkan Israel telah meningkatkan serangan dan penangkapan di Tepi Barat setelah empat serangan di Israel dalam tiga pekan terakhir yang menewaskan 14 orang, termasuk penembakan di pekan sebelumnya di pusat Tel Aviv.

Dikatakan pula sebanyak 36 warga Palestina telah dibunuh oleh orang Israel sejak Januari. Jumlah itu termasuk warga Palestina yang melakukan serangan di Israel.

Lantas secara kepentingan pembunuhan jurnalis perempuan tersebut, menurut Farid sebagai bentuk pembungkaman fakta kebenaran terkait penjajahan mereka. “Kepentingan penjajah Yahudi di balik pembunuhan wartawan Al Jazeera ini tidak lain untuk membungkam kebenaran.

Mengingat, tugas para jurnalis adalah untuk menunjukkan fakta atau realita yang terjadi di lapangan, dalam hal ini kekejaman penjajah Yahudi.

Atas dasar itu pula, kata Farid, sosok jurnalis amat ditakuti oleh setiap tiran termasuk penjajah Yahudi yang khawatir kejahatan mereka terbongkar.

Dengan demikian, ia melihat, berhentinya pembunuhan serupa sangat diragukan. “Pembunuhan ini sesungguhnya adalah pembunuhan yang sistematis, yang direncanakan bahkan dilindungi oleh rezim penjajah Yahudi,” tandasnya.

Artinya, penjajah Yahudi tidak akan pernah sungkan melakukan lagi. Apalagi diketahui, Amerika Serikat (AS) dan dunia Barat secara keseluruhan berada di pihak mereka. “Kekejaman apa pun yang mereka lakukan, Barat tetap berada di belakang mereka,” tukasnya.

Kalaupun nanti muncul komentar ataupun kritik-kritik yang notabene mereka mengetahui bahwa kritik yang muncul sangatlah terbatas, tidak akan bisa mempengaruhi posisi penjajah Yahudi.

Namun, tutur Farid meyakinkan, kekejaman mereka tak akan berlangsung lama. Dengan kata lain, kepongahan penjajah Yahudi bisa dihentikan dengan kekuatan serupa, yakni politik dan militer. “Dan itu tentu tidak bisa diharapkan dari Barat,” timpalnya.

Tegasnya, yang akan benar-benar mampu menghentikan itu semua adalah kekuatan politik dan militer dari dunia Islam. “Itu akan terwujud dengan nyata kalau di tengah-tengah umat Islam terdapat al-khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: