FIWS: Membuka Hubungan Diplomatik dengan Israel Tidak Akan Menghentikan Penjajahan di Palestina

Mediaumat.id Direktur Forum On Islamic World Studies (FIWS) Ustadz Farid Wadjdi menyampaikan pendapatnya bahwa hubungan diplomatik dengan Israel tidak akan menghentikan penjajahan yang mereka lakukan di Palestina.

“Melakukan hubungan diplomatik seperti yang negara-negara Arab lakukan tidak akan menghentikan penjajahan yang dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi Israel (di Palestina),” ujarnya dalam acara Kabar Petang kanal YouTube Khilafah News, Senin (10/4/2023).

Menurutnya, argumentasi yang mengatakan bahwa untuk membantu Palestina hanya bisa dilakukan dengan membuka hubungan diplomatik penuh dengan Israel seperti yang dilontarkan Dubes Israel untuk Singapura adalah suatu kebohongan.

“Argumentasi yang mengatakan bahwa untuk membantu Palestina hanya bisa dilakukan dengan membuka hubungan diplomatik penuh adalah suatu kebohongan,” bantahnya.

Ia menjelaskan bagaimana hal ini dilakukan oleh negara-negara Arab tapi tetap saja tidak bisa menghentikan penjajahan Israel di tanah Palestina.

“Karena betapa banyak negara-negara Arab yang sudah melakukannya seperti Mesir, Yordania, Turki termasuk UEA tapi tetap saja penjajahan terus berlangsung, pembunuhan terhadap umat Islam itu terus berlangsung, bahkan penyerangan terhadap kaum muslimin saat kaum Muslimin di bulan Ramadhan ini di Masjid Al Aqsa,” bebernya.

Ustadz Farid menilai, membuka hubungan diplomatik sama saja dengan menyatakan bahwa entitas penjajah Israel adalah negara yang sah.

“Padahal mereka itu adalah penjajah,” tegasnya.

Dan keputusan menjalin hubungan diplomatik itu, menurutnya, memiliki konsekuensi yang berat. “Hubungan diplomatik penuh dengan penjajah Yahudi ini sama saja kita (bangsa Indonesia) melegitimasi tindakan-tindakan keji yang mereka lakukan terhadap muslim Palestina,” tandasnya.

Karena itu, menurutnya, umat Islam di Indonesia harus tegas bahwa pembukaan hubungan diplomatik dengan penjajah Yahudi ini adalah pengkhianatan terhadap umat, kaum muslimin dan pengkhianatan terhadap prinsip penting bangsa ini yaitu anti penjajahan.

“Kita harus tegas bahwa pembukaan hubungan diplomatik ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap Islam, kaum Muslimin dan juga pengkhianatan terhadap prinsip penting bangsa ini yaitu anti penjajahan,” pungkasnya. [] Muhammad Ikhsan Rivaldi

Share artikel ini: