Mediaumat.info – Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menyatakan Isra’ Mi’raj tidak bisa dipisahkan dari Palestina, tanah suci ketiga kaum Muslim yang saat ini kondisinya sangat menyedihkan.
“Apa yang terjadi dalam aksi hari ini, yang dilakukan di sekitar Monas menuju Kedutaan AS. Aksi ini adalah aksi yang tidak bisa dipisahkan dari Isra’ Mi’raj. Kita tahu bahwa bulan Rajab adalah bulan Isra Mi’raj Rasulullah Muhammad SAW. Dan kalau kita bicara tentang Isra Mi’raj tidak bisa dipisahkan dengan Palestina, tempat yang disinggahi oleh Rasulullah, dan kali ini kita menyaksikan kondisi Palestina yang menyedihkan,” bebernya dalam Live 2601, Puluhan Ribu Massa di Depan Kedubes AS, Ahad (25/1/2025) di kanal YouTube One Ummah TV.
Farid melihat, di tempat aksi yang diikuti sekira 30 ribu massa ada giant banner berukuran sangat besar, yang berisi memberi pesan tersurat kepada umat Muslim: Masirah Kubra: Isra’ Mi’raj, Umat Bersatu Bebaskan Al-Aqsha dan Palestina.
“Bahwasanya dalam peristiwa Isra Mi’raj ini, coba kita mengingat kalau umat Islam adalah umat yang satu, dan hari ini kita punya PR yang besar, salah satunya bagaimana membebaskan Palestina dengan solusi yang tuntas,” ucapnya.
Menurut Farid, ada hal yang menarik di balik aksi bela Palestina ini, kebiasaan umat Islam yang mudah lupa dengan momentum besar, bahkan ketika sering diberitakan menjadi hal biasa.
“Misalnya sekarang, ada gencatan senjata, seolah-olah genosida yang dilakukan oleh entitas Yahudi, yang belum lama sebenarnya, baru Oktober 2023, seolah-olah sudah seperti hilang dari memori umat Islam,” kritiknya.
Didukung dengan era media sosial, lanjut Farid, seharusnya, tidak menjadikan alasan bahwa jarak yang terbentang jauh, membuat kaum Muslim abai akan persoalan di Palestina.
“Apalagi dengan sosial media sekarang ya, sebenarnya kan tidak ada batasan lagi. Artinya, apa yang dilakukan di Palestina dengan detik yang sama bisa kita saksikan,” pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat