FIFA Bungkam Atas Serangan Israel pada Liga Palestina, Pengamat: Ini Jelas Standar Ganda
Mediaumat.id – Bungkamnya FIFA atas penyerangan yang dilakukan oleh tentara zionis Israel yang menembakkan gas air mata ke Stadion Internasional Faisal Al-Husseini, Al-Ram, Kamis (31/3/2023) dinilai sebagai standar ganda.
“Jelas ini adalah sebuah standar ganda dari sebuah Federasi Sepakbola Internasional,” ujar Magister Kajian Timur Tengah dan Islam Iranti Mantasari kepada Mediaumat.id, Selasa (4/4/2023).
Menurutnya, ini tidak berbeda jauh dengan organisasi-organisasi internasional lainnya yang selama ini juga memang sudah melindungi Israel dalam berbagai bentuk. “Kita bisa lihat PBB dalam ranah politik kemanusiaan, di sini dalam konteks olahraga yaitu sepakbola itu juga jelas menunjukkan standar gandanya,” ujar Iranti.
Iranti menegaskan, ini adalah sebuah sikap yang hipokrit, munafik atau standar ganda yang sangat jelas dilakukan oleh FIFA terhadap Israel yang sudah melakukan penyerangan terhadap warga Palestina.
Pembelaan FIFA terhadap Israel, kata Iranti, juga ditunjukkan FIFA ketika menggagalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. “Sebenarnya preseden penggagalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia u-20 beberapa waktu yang lalu ini karena heboh isu penolakan Israel di Indonesia,” ungkapnya.
Ia menilai, FIFA saat ini sedang wait and see karena memang suasananya masih cukup panas dan terkait. “Setelah beberapa hari FIFA menggagalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 muncullah masalah ini, yang memang Israel sebagai aktornya,” bebernya.
Menurutnya, memang ada track record dari FIFA yang perlu dilihat juga. “Track record dari FIFA di Piala Dunia Qatar tahun lalu yang menunjukkan sinyal-sinyal pembelaan terhadap kaum L68T, di saat Qatar sebagai tuan rumah itu menegaskan bahwa mereka melarang adanya aktivitas-aktivitas yang mengarah ke sana, selama Piala Dunia itu berlangsung di sana,” katanya.
Iranti mengira, besar kemungkinan bahwa FIFA sebenarnya akan mendiamkan begitu. “Mendiamkan Israel yang secara nyata sudah melakukan penyerangan dalam bentuk menembakkan gas air mata terhadap penonton dan juga terhadap para pemain sepak bola yang ada di Palestina saat itu,” tukasnya.
Menurutnya, kalaupun FIFA memberikan sanksi kepada Israel karena sangat nyata telah melakukan penambangan gas air mata tersebut, maka kata Iranti, itu hanya sebatas public cooling down.
“Hanya untuk menenangkan publik saja yang selama ini memang sudah banyak sekali mengkritik FIFA dengan standar ganda, mengkritik ‘FIFA itu bermuka dua’ dalam berbagai masalah,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it