Festival MDL Beast di Riyadh, Telanjang dalam Kemaksiatan dan Memprovokasi Perasaan Umat Islam!
Jaringan berita Amerika “Bloomberg” mengatakan bahwa Festival MDL Beast, yang diadakan sebagai bagian dari kegiatan musim Riyadh untuk tahun ini, menyaksikan penyebaran alkohol dan narkoba.
Jaringan tersebut menyiarkan video korespondennya di Riyadh, Vivian Nereim, di mana dia mengatakan bahwa ia telah melihat orang mabuk dan lainnya menggunakan narkoba di dalam festival. Ia menjelaskan, bahwa pengunjung MDL Beast dapat dengan mudah melihat bagaimana pria dan wanita menari bersama, di negara yang beberapa tahun lalu hal seperti ini tidak diperbolehkannya. Ia menjelaskan, bahwa pembukaan MDL Beast, sebuah pesta yang dihadiri oleh para penyanyi internasional ini, dihadiri sekitar 180.000 orang.
Ia mengutip dari seorang pangeran bernama Fahd Al Saud, yang menghadiri MDL Beast, di mana ia mengatakan bahwa “Tidak ada yang bisa menahan kita, setiap kali kita berusaha untuk membuat kemajuan.” (arabi21.com, 21/12/2021).
Sebuah pertanyaan terulang kembali dan jawabannya sudah diketahui, apa hukumnya mengadakan perayaan-perayaan tercela yang penuh dengan fenomena kemaksiatan dan dekadensi, serta menyebarkan kerusakan dan perusakan di masyarakat kita?! Lalu dimanakah orang-orang yang telah membuat pusing kepala kita dengan fatwa-fatwanya yang menutup masjid-masjid kita untuk waktu yang lama, dan dengan ditutupnya masjid-masjid telah membuat mimbar-mimbarnya kosong dari pesan-pesan agama, yang semuanya dilakukan hanya demi menyenangkan penguasa yang memberinya jabatan?! Bahkan sekalipun telah sampai pada mereka festival yang seperti ini, yang begitu nyata di dalamnya banyak pelanggaran terhadap hukum Islam dan itu diketahui oleh setiap orang, mereka tetap saja diam seolah-olah mereka buta, tuli dan bisu. Apakah agama akan diambil dari mereka? Sementara Allah SWT berfirman:
﴿وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ﴾
“Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.” (TQS. Al-Baqarah [2] : 42).
Nabi SAW bersabda:
«إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكِرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوهُ، أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ»
“Sungguh manusia itu, jika mereka melihat orang zalim, sementara mereka tidak menindak (mencegah) dia, maka Allah segera menimpakan azab-Nya kepada mereka secara umum.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ahmad dan Ibu Hibban).
Dan sabdanya:
«والَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَتَأْمُرُنَّ بالْمَعْرُوفِ، ولَتَنْهَوُنَّ عَنِ المُنْكَرِ، أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّه أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَاباً مِنْهُ، ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلا يُسْتَجابُ لَكُمْ»
“Demi Zat yang jiwaku ada di genggaman tangan-Nya, sungguh kalian melakukan amar makruf nahi mungkar atau Allah segera menimpakan atas kalian sanksi-Nya, kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan doa kalian tidak diijabah.” (HR. at-Tirmidzi dan al-Baihaqi). Apa orang yang melakukan fenomena ini tidak takut pada Allah?!
Festival yang menghambur-hamburkan uang rakyat untuk menyebarkan fenomena dekadensi dan kekejian ini, bertepatan dengan penderitaan rakyat kita di kamp-kamp yang tidak menemukan apa pun untuk melindungi mereka dari dinginnya musim dingin yang keras.
Wahai umat Islam di negeri Hijaz, berapa lama lagi Anda akan tetap berdiam diri terhadap para penguasa Anda yang bodoh, yang telah menggunakan berbagai usaha untuk merusak anak-anak Anda?!
Ini adalah seruan kepada setiap Muslim untuk membebaskan diri dari adegan memalukan ini, untuk mengingkari dan menolak dengan segenap kekuatan yang dimiliki, untuk mengumumkan di hadapan Allah bahwa kami tidak ikut berpartisipasi, dan kami tidak ikut-ikutan diam dalam kegiatan apapun yang membuat-Mu murka.
Sungguh umat telah menyadari hal-hal ini, bahwa kita saat ini benar-benar hidup dalam periode yang paling buruk, paling terbelakang, dan paling jauh dari agama Allah SWT dalam sejarah umat Islam. Semua ini terjadi hanya ketika hukum-hukum Allah disia-siakan dan tidak lagi diterapkan dalam kehidupan, dan ketika agama-Nya dan para penyerunya diperangi. Fenomena ini menegaskan tentang tidak adanya hukum Allah yang melindungi masyarakat, menjaga keamanannya, menjamin hak-hak mereka yang menerapkannya, dan menjaga kesuciannya. Sehingga untuk membangkitkan kembali mereka adalah dengan pengetahuan (ilmu), pemahaman dan perbuatan, bukan dengan memperbanyak hiburan, festival, hal-hal sepele dan tidak berguna, serta kegitan-kegiatan aneh dan absurd!
Untuk mencapai kebangkitan ini, kita harus menghidupkan kembali penyebab kebangkitan itu sendiri, sebagaimana Imam Malik rahimahullah berkata: “Tidaklah akan baik generasi akhir umat ini kecuali dengan apa yang telah membuat baik generasi awalnya.” Artinya umat generasi ssekarang ini akan menjadi baik dengan kembali menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitusi negara. [Ir. Umar Muhammad]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 23/12/2021.