Fenomena Kelangkaan Gas Melon, Dampak dari Kebijakan yang Liberal

Mediaumat.info – Fenomena kelangkaan gas melon (LPG 3 kg) yang sangat dirasakan masyarakat dalam beberapa hari di awal Februari, menurut Pengamat Politik dan Media Hanif Kristianto, terjadi karena dampak dari kebijakan yang sangat liberal.
“Ya, ini jelas sekali ini kebijakan yang sangat-sangat liberal ya,” ucapnya dalam Kabar Petang: Mana Gas? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (12/2/2025).
Pasalnya, jelas Hanif, ini kebijakan yang kadang-kadang tidak masuk akal bagaimana mungkin, rakyat beli LPG dengan uang sendiri harus juga menunjukkan KTP. “Ini kan logika mana yang masuk akal?” ujarnya.
Padahal, lanjutnya, rakyat ini mau bayar loh, bukan minta, “Nah, wong mau bayar aja dipersulit ya dengan cara-cara yang harus pakai KTP dan sebagainya,” ungkapnya.
Padahal, tambahnya, KTP adalah data pribadi yang sangat penting harus dilindungi negeri ini, “Khawatir kita kan data-data itu juga nanti akan disalahgunakan,” imbuhnya.
Menurut Hanif, kebijakan liberal ini nampak dari adanya undang-undang yang memang undang-undang itu liberal, seperti terkait dengan Undang-Undang Minerba.
Dan, katanya, dulu negeri ini punya minyak gas, terus yang jadi pertanyaannya, ke mana minyak gas itu?
“Jangan-jangan dijual keluar negeri kan begitu kan diekspor. Lalu kita beralih ke LPG ya dan sebagainya, jangan-jangan nanti semua pindah ke listrik ya, giliran semua pindah ke listrik, listriknya mahal kan begitu ya,” duganya.
Dalam kesempatan tersebut, Hanif bertanya kalau sudah seperti itu mau apa lagi? Lalu ia memberikan solusi yang paling fundamental yaitu perbaiki mindset (kerangka pikir)-nya dulu, baru ke permasalahan ekonominya.
“Nah, ini makanya solusi yang paling fundamental itu adalah memperbaiki mindset terkait pengelolaan negara dulu ya, sebelum nanti kita bicara kepada solusi masalah ekonomi,” simpulnya.[] Nandang Fathurrohman
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat