Fenomena Gunung Es, Sebuah Klinik Aborsi Ilegal telah Gugurkan 32 Ribu Janin

 Fenomena Gunung Es, Sebuah Klinik Aborsi Ilegal telah Gugurkan 32 Ribu Janin

Mediaumat.news – Terungkapnya sebuah klinik praktik aborsi ilegal yang telah menggugurkan 32 ribu janin sejak beroperasi 2017 dinilai bisa jadi sebagai fenomena gunung es.

“Bisa jadi, ini adalah fenomena gunung es karena bisa jadi, di balik ini masih banyak klinik-klinik lain yang mempraktikkan hal yang sama,” ungkap Redaktur Pelaksana Tabloid Media Umat Mujiyanto dalam acara Kabar Malam, Rabu (23/9/2020) di kanal Youtube Khilafah Channel.

Menurutnya, maraknya aborsi ilegal karena faktor supply and demand, adanya permintaan pasar sehingga terdapat oknum yang memanfaatkan celah tersebut.

Selain itu, lanjut Mujiyanto, klinik aborsi ini memasarkan jasanya melalui internet, bahkan mengaku sebagai klinik aborsi resmi padahal menurut Polda Metro Jaya praktik aborsi yang dilakukan klinik tersebut ilegal. Jadi, mengandung unsur penipuan karena tidak memiliki izin resmi dan mengandung unsur kejahatan karena membunuh janin. Pelanggan yang datang pun memiliki motif menyembunyikan aborsinya.

“Ini adalah bentuk kejahiliahan baru yang lebih parah dari zaman nabi,” bebernya.

Ia juga mengatakan bahwa ada aborsi yang legal ketika kondisi medis mengharuskan aborsi atau akan membahayakan sang ibu. “Tapi, kalau dilihat dari fenomena yang begitu besar, begitu banyak janin yang diaborsi, ini menunjukkan banyak wanita yang hamil di luar nikah, ia tidak menginginkan sang bayi lahir,” ujarnya.

Menurutnya, ini terjadi akibat dampak perilaku permisivisme, gaya berperilaku yang bebas dan itu adalah dampak dari liberalisasi dalam hal sosial dan budaya.

“Pelaku aborsi juga tidak memiliki keimanan yang kuat sehingga agama sudah tidak menjadi pegangan dan tidak diindahkan. Selain itu, tidak adanya hukum yang memberikan efek jera juga menambah marak kasus aborsi ini,” pungkasnya.[] Billah Izzul Haq

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *