Mediaumat.id – Fenomena Coldplay ataupun grup musik dunia lainnya merupakan bagian arus globalisasi atau kultur global yang datang dari Eropa dan dikuti oleh semua negara.
“Fenomena Coldplay merupakan bagian arus globalisasi dari Eropa dan dikuti oleh semua negara. Masyarakat tidak lagi memandang itu sebuah kebutuhan melainkan sebuah gaya hidup atau tren atau kultur, jika tidak mengikutinya, maka seseorang akan dianggap ketinggalan zaman,” ungkap Aktivis Muslimah Aniza Rizky, S.Gz., dalam Talkshow Inspiratif: Ancaman Global Play Di Balik Konser Coldplay, Ahad (18/6/2023) di Depok, Jawa Barat.
Menurutnya, dampak dari kultur global tersebut berpengaruh pada semakin sekuler dan dan hedonisnya masyarakat makanan, pakaian, dan musik.
“Oleh karenanya, terjadi globalisasi nilai-nilai budaya yang melahirkan sekularisme, liberalisme, materialisme, dan hedonisme. Alhasil, tidak heran bila hari ini, kehidupan masyarakat makin sekuler dan berorientasi pada materi,” terangnya di hadapan puluhan mahasiswi se-Depok.
“Adapun musik Coldplay merupakan salah satu contoh penerapan kapitalisme sekuler di dalam kehidupan yang mengakibatkan banyaknya serangan pemikiran dan budaya ke tengah-tengah umat. Tidak hanya dipandang dari isu L687, melainkan adanya pelanggaran terhadap syariat, yakni adanya ikhtilat atau campur-baur antara laki-laki dan perempuan,” tegas mahasiswi Pascasarjana Universitas Indonesia ini.
Ditambah lagi pemahaman Islam yang lemah, sehingga generasi Muslim kehilangan identitasnya sebagai Muslim dan potensinya dibajak untuk mempertahankan kapitalisme. Oleh karena itu, jelasnya, generasi Islam harus diselamatkan agar mereka menjadi generasi tangguh.
“Generasi Islam harus memahami bahwa hiburan perlu disikapi dengan benar sesuai timbangan syariat. Apakah mengajak kepada ketaatan atau justru mengajak kepada maksiat, begitu pula dengan konten dan aksi panggung yang ditampilkan menentang syariat Allah atau tidak, generasi muda harus selektif dalam memilih,” bebernya.
Selain individu, menurutnya, penjagaan generasi Islam juga harus diwujudkan dari keluarga yang menanamkan akidah Islam sejak dini, menciptakan lingkungan yang kondusif, yakni masyarakat yang beriman dan bertakwa.
“Dan ditopang oleh aturan Islam yang diterapkan oleh negara melalui institusi pendidikan baik sekolah umum, pesantren, maupun kampus,” pungkasnya.[] Nabilah S