FDMPB Beberkan Konsep Aglomerasi dalam Sistem Islam

Mediaumat.info – Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra beberkan konsep aglomerasi dalam sistem Islam.

“Dalam konteks sistem Islam, konsep aglomerasi dapat dikaitkan dengan prinsip-prinsip urbanisasi, ekonomi, dan tata kelola wilayah berdasarkan ajaran Islam,” tuturnya kepada media-umat.info, Selasa (10/9/2024)

Menurutnya, Islam tidak secara eksplisit membahas aglomerasi seperti dalam ilmu ekonomi atau geografi modern, namun beberapa prinsip dapat dihubungkan dengan fenomena ini.

“Dalam sistem Islam, salah satu aspek penting dari pengelolaan kota dan wilayah adalah keadilan dalam distribusi sumber daya, termasuk distribusi ekonomi dan sosial karena memiliki prinsip kepemilikan yang khas,” ujarnya.

Aglomerasi Ekonomi

Menurutnya, aglomerasi ekonomi yang meniscayakan perusahaan atau kegiatan ekonomi terkonsentrasi di wilayah tertentu, harus dikelola agar tidak menciptakan ketimpangan ekonomi yang tajam.

“Islam menekankan prinsip al-‘adl (keadilan) dan melarang akumulasi kekayaan secara tidak adil di tangan segelintir orang atau wilayah tertentu, seperti yang dijelaskan dalam Qur’an surah al-Hasyr ayat 7,” terangnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam sistem Islam, aglomerasi ekonomi seharusnya tidak merugikan wilayah atau kelompok lain.

Ia memandang, Islam juga memiliki konsep perencanaan kota dan masyarakat yang menekankan kesejahteraan sosial dan spiritual.

“Misalnya, kota Madinah pada masa Rasulullah SAW dirancang dengan mempertimbangkan keseimbangan antara aktivitas ekonomi, ibadah, dan interaksi sosial,” jelasnya.

Aglomerasi penduduk dan aktivitas ekonomi di satu wilayah dalam Islam harus menciptakan harmoni, baik dalam hal ibadah maupun kebutuhan duniawi, serta menjaga keseimbangan dengan alam.

Kota Islam Klasik

Ia mencontohkan aglomerasi perkotaan dalam Islam. “Kota-kota Islam klasik seperti Baghdad dan Kairo pada masa keemasannya adalah contoh aglomerasi perkotaan yang dibangun dengan prinsip-prinsip Islam,” terangnya.

Mereka menjadi pusat perdagangan, ilmu pengetahuan, dan peradaban, namun tetap mempertahankan nilai-nilai keadilan sosial, akses terhadap pendidikan, dan distribusi sumber daya yang adil.

Konsep Maslahah

Dalam Islam, jelasnya, konsep maslahah (kemaslahatan umum) sangat penting.

“Setiap aglomerasi ekonomi atau sosial harus mempromosikan kemakmuran umum dan kebaikan kolektif,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, pengelompokan aktivitas ekonomi atau urbanisasi besar harus membawa manfaat bagi masyarakat luas, bukan hanya kelompok tertentu.

” Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan serta keharmonisan sosial menjadi tujuan utama dalam aglomerasi wilayah menurut prinsip Islam,” tandasnya.

Pentingnya Pembangunan

Menurutnya, sistem Islam juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang merata untuk mendukung kesejahteraan seluruh penduduk.

“Dalam sebuah aglomerasi, infrastruktur, seperti akses air, tempat ibadah, fasilitas pendidikan, dan kesehatan harus tersedia secara adil dan merata. Tidak boleh ada ketimpangan antara pusat kota dan pinggiran kota, seperti yang sering terjadi dalam aglomerasi modern di luar prinsip-prinsip Islam,” terangnya.

Prinsip Tanggung Jawab

Ia menjelaskan prinsip tanggung jawab kolektif dan etika bisnis dalam Islam. “Setiap individu atau kelompok yang terlibat dalam aktivitas ekonomi di wilayah aglomerasi harus mematuhi prinsip kejujuran, keadilan, dan tidak merugikan orang lain. Hal ini berkaitan dengan muamalah (interaksi sosial dan bisnis) yang diajarkan dalam Islam, di mana segala bentuk interaksi ekonomi tidak boleh mengandung ghoror dan riba,” jelasnya.

Dalam Islam, lanjutnya, keseimbangan (mīzān) sangat penting. Tata kota Islam tidak hanya memperhatikan kebutuhan manusia, tetapi juga menjaga keseimbangan dengan lingkungan dan alam.

“Konsep khilafah mengajarkan bahwa manusia bertanggung jawab untuk menjaga bumi dan tidak boleh mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Perencanaan kota dalam sistem Islam memperhatikan pemeliharaan ruang hijau, air, dan kebersihan lingkungan,” pungkasnya. [] ‘Aziimatul Azka

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: