Mediaumat.id – Terkait keikutcampuran Amerika Serikat dalam konflik Rusia-Ukraina dan Rusia-Kosovo, dinilai Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi tidak mengubah kenyataan Amerika tidak akan pernah tulus menghentikan sebuah konflik, justru AS senantiasa memelihara konflik dengan berbagai macam cara demi kepentingannya di kawasan tersebut.
“Amerika itu tidak pernah punya keinginan yang luhur untuk menghentikan konflik. Justru Amerika itu senantiasa memelihara konflik di satu kawasannya, agar ia itu bisa masuk ke kawasan tersebut. Nah, ini dia kejahatan-kejahatan besar yang dilakukan oleh Amerika,” ungkapnya dalam program Menjadi Politisi Islam: Kosovo Memanas, Menyusul Perang Ukraina? di kanal YouTube Peradaban Islam ID, Senin (19/6/23).
Ia menjelaskan, Ukraina selama ini ditahan-tahan untuk tidak masuk ke NATO karena memang api atau sumbu konflik yang memang sengaja dipelihara.
“Ini cara Amerika di mana-mana, memelihara api konflik, sumbu-sumbu konflik, kalau perlu disulut oleh Amerika, sebagaimana di Timur Tengah. Itu cara Amerika,” bebernya.
Ia mencontohkan, ada juga yang disebut dengan api konflik perbatasan. Jadi sejak awal memang perbatasan itu dibuat bermasalah.
“Ini misalkan konflik Kuwait. Perang Teluk itu tidak bisa dipisahkan ada masalah perbatasan antara Irak dan Kuwait. Dan itu memang dipelihara,” ungkapnya.
Ia menuturkan contoh lainnya misalkan konflik di Filipina. Konflik itu sengaja dipelihara, yaitu konflik antara pemerintah pusat Filipina yang mayoritas non-Muslim dengan wilayah Filipina Selatan yang banyak Muslim Moro-nya.
“Supaya muncul terus potensi konflik yang akan digunakan oleh Amerika kalau memang ada kepentingan di sana,” pungkasnya.[] Wafi