FAKKTA: Krisis Inggris Bukti Kelemahan Kapitalisme
Mediaumat.id – Menanggapi kabar krisis ekonomi yang semakin parah di Inggris hingga pemerintah Inggris sampai memberikan BLT merupakan salah satu bukti kelemahan sistem ekonomi kapitalisme. “Hal itu merupakan salah satu bukti kelemahan sistem ekonomi kapitalisme,” ujar Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak kepada Mediaumat.id, Rabu (10/1/2023).
Menurut Ishak, sistem ekonomi kapitalis adalah sistem yang melegalkan transaksi riba dan menggunakan standar moneter uang kertas (fiat money).
Ishak melihat, Inggris seperti negara-negara Uni Eropa lainnya menghadapi tekanan ekonomi yang sangat serius akibat kenaikan inflasi yang dipicu oleh masih tingginya harga energi terutama gas. Dampaknya rumah tangga dan pelaku usaha harus mengeluarkan biaya pemakaian gas yang sangat tinggi. Pengeluaran untuk kebutuhan dasar lainnya berkurang terutama kelompok menengah ke bawah. Karena itu pemerintah Inggris memberikan bantuan kepada mereka yang paling terdampak.
Di sisi lain, kata Ishak, Bank of England melakukan pengetatan moneter untuk meredam laju inflasi. Sehingga pertumbuhan ekonomi melambat. Akibatnya pengangguran diperkirakan akan meningkat di atas 4 persen.
Ishak mengingatkan, krisis tersebut menjadi pelajaran bahaya ketergantungan energi kepada negara lain, sehingga pentingnya untuk mewujudkan kemandirian energi. Selain itu, kebijakan ekonomi dalam sistem kapitalisme sangat buruk dalam menangani inflasi yakni melalui mekanisme suku bunga.
Mekanisme ini jelas-jelas merugikan banyak pihak. Menyebabkan bunga pinjaman naik otomatis sementara para deposan bank untung tanpa keluar keringat. “Kondisinya akan berbeda dengan sistem Islam yang mengharamkan riba dalam segala bentuknya dan menggunakan standar mata uang emas dan perak sebagai standar moneter atau mata uang,” pungkasnya.[] Agung Sumartono