FAKKTA: Hanya Mengejar Investasi, Pemerintah Abaikan Dampak Negatifnya
Mediaumat.news – Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak menyatakan bahwa pemerintah hanya mengejar investasi tapi mengabaikan dampak negatifnya.
“Bagaimana pemerintah ini mengupayakan adanya investasi tapi mengabaikan dampak-dampak yang dalam jangka menengah dan jangka panjang akan berdampak pada kerugian masyarakat baik secara ekonomi, sosial, ataupun lingkungan,” ujarnya dalam acara Kabar Malam, Selasa (17/11/2020) di kanal YouTube Khilafah Channel.
Ia melihat tidak ada upaya pemerintah untuk menciptakan investasi yang tidak mengakibatkan dominasi asing terhadap kepemilikan aset nasional, tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan. “Sepertinya itu tidak menjadi prioritas pemerintah,” ucapnya
Menurut Ishak dampak negatif dari liberalisasi investasi di Indonesia adalah diberikannya ruang yang sangat terbuka kepada para investor asing. Sehingga para investor asing tersebut bisa masuk ke berbagai sektor ekonomi mulai dari perbankan, pertambangan, industri manufaktur, termasuk juga perkebunan. Akibatnya aset-aset nasional termasuk sektor yang strategis akhirnya dikuasai dan dimonopoli oleh investor asing.
Ia mengatakan investor asing ketika berinvestasi menerapkan syarat-syarat yang cenderung merugikan negara tujuan investasi. Misalnya bahan baku, buruh kasar pun harus berasal dari negara mereka dan hasil produksi juga dibawa ke negara mereka sehingga tidak memberikan nilai tambah bagi rakyat Indonesia.
“Yang penting investasi di Indonesia meningkat dengan pesat, itu menurut saya sangat berbahaya. dan UU Ciptaker sebagai buktinya,” pungkasnya.[] Agung Sumartono