Ekonom senior Faisal Basri memprediksi akan terjadi krisis ekonomi kecil di Indonesia pada November 2017. Krisis itu, kata dia, terjadi jika pemerintah tak memotong belanja infrastruktur.
“Kalau Pak Jokowi bilang belanja infrastruktur tidak boleh diturunkan, krisis kecil. Abis,” kata dia di Pacific Place, Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2017.
Krisis kecil yang Faisal maksud adalah pelemahan mata uang rupiah hingga ke level Rp 14 ribu per dolar Amerika, dan penurunan pertumbuhan ekonomi hingga level 4,9 persen.
Faisal mengatakan, potensi krisis ekonomi itu muncul karena belanja infrastruktur negara yang sangat besar. Sementara, kata dia, pertumbuhan penerimaan pajak negara terus mengalami penurunan.
Menurut data yang dijabarkan Faisal, pertumbuhan penerimaan pajak pada 2016 turun 3,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Padahal, kata dia, jumlah tersebut sudah ditopang oleh amnesti pajak. Tanpa amnesti pajak, kata dia, pertumbuhan penerimaan pajak akan minus 4,8 persen.
Penerimaan pajak tahun ini sampai September 2017, kata Faisal, mengalami penurunan 2,7 persen. “Sampai September ini enggak ada amnesti pajak lagi,” kata dia.
Faisal mengatakan, jika belanja negara tidak diturunkan maka otomatis pemerintah harus menaikkan pendapatan pajak. “Nah imbasnya bapak, ibu akan terus diganggu oleh orang pajak. Saya sudah dapat dua kali surat ‘cinta’ (dari pajak),” kata Faisal Basri ketika bicara tentang krisis ekonomi kecil. []
Sumber: tempo.co