Mediaumat.id – Ekonom Senior Universitas Indonesia Faisal Basri menyebutkan, rezim negeri ini sudah tidak kompeten, dan hanya bisa dijatuhkan jika muncul krisis besar menimpa Indonesia.
“Saya sudah sampaikan bahwa rezim ini sudah enggak kompeten gitu ya. Dijatuhkan atau bagaimana, kita diskusikan yang akan datang. Tapi kalau kita biarkan ini, rezim hanya bisa berubah oligarki. Bisa kita kempeskan kalau ada krisis besar menimpa negeri ini,” jelasnya dalam Refly Harun Podcast: Rezim Ini Sudah Tak Kompeten! Jadi, Harus Bagaimana?! Ini Kata Faisal Basri! di kanal YouTube Refly Harun, Senin (10/10/2022).
Ia pun mengatakan bahwa ia sudah sampai pada kesadaran hanya krisis besar yang bisa menumbangkan rezim ini.
Tapi, Faisal Basri takut jika rakyat Indonesia tidak mampu menanggung beban krisis besar itu. “Karena mahal sekali. Saya enggak tahu, tahu-tahu yang muncul nanti bajingan baru lagi. Gitu takutnya saya,” ungkapnya.
Kalau tidak ada krisis besar, menurutnya, uang pemerintah sudah terlalu banyak, salah satunya korupsi di Riau. “Korupsi di Riau saja itu berapa triliun sekarang kerugian negaranya dibandingkan dengan subsidi itu ya. Ini korupsinya baru satu belum korupsi Sambo, belum korupsi macam-macam itu,” paparnya.
Jadi, sambungnya, rakyat juga harus menuntut pemerintah untuk menunjukkan kerja kerasnya. Pemerintah minta semua warga berkorban, tapi pemerintahnya tidak mau berkorban. Dengan begitu, pemerintah terlihat keras kepala.
“Kenapa saya katakan gitu? Tidak otak-atiklah IKN itu teman-teman sekalian. Lagi suasana kayak gini IKN harus dihentikan total itu. Sudah dapat berapa? Karena Pak Jokowi akan minta duit dari subsidi itu buat IKN. Jadi akan dialihkan ke rakyat itu 24 triliun dari Sri Mulyani. Tapi Pak Jokowi akan minta ditambah anggaran untuk IKN. Kereta cepat, kemudian Rp73 triliun anggaran untuk menyuntik BUMN itu dihitung semua sudah lebih dari Rp100 triliun,” jelasnya.
Pemerintah, lanjutnya, tidak mau berkorban. Rakyatnya terus yang berkorban. Ini namanya pemerintahan zalim.[] Wafi