Faisal Al-Qasim dan Peran Rusia

Dr. Faisal Al-Qasim menulis sebuah artikel di situs Al-Quds Al-Arabi, pada 12/12/2021, berjudul: “Mengapa invasi Rusia ke Suriah diperbolehkan dan ke Ukraina dilarang?”

Di dalamnya, ia membandingkan sikap Amerika antara invasi Rusia ke Suriah dan berbagai upaya serta ancamannya untuk menyerang Ukraina, hingga akhirnya mencapai realitas negara Rusia.


Dr. Faisal Al-Qasim mengatakan, “Kehebohan saat ini tentang ancaman Rusia ke Ukraina telah menunjukkan bahwa Rusia sebenarnya hanya kekuatan regional, seperti yang dijelaskan oleh mantan Presiden AS Barack Obama …” Dia berkata, “Sikap Amerika dan Barat terhadap Rusia secara umum meyakinkan kami bahwa Washington adalah orang yang menentukan bagi Moskow apa yang dibolehkan dan apa yang dilarang dalam politik internasional …”

Mengenai invasi ke Suriah, dikutip secara harfiah dari mantan Asisten Menteri Pertahanan AS Andrew Exum dalam sebuah kuliah di depan Kongres AS, “Washington, pada akhir tahun dua ribu lima belas mengkhawatirkan kepentingannya dan kepentingan (Israel) di kawasan, sehingga Amerika begitu serius menjaga kelangsungan hidup rezim Suriah sebagai penjamin kepentingan Amerika dan (Israel). Itulah sebabnya, mengapa Amerika bersegera mengambil inisiatif untuk meyakinkan Rusia dan berkoordinasi dengannya untuk melindungi rezim Suriah agar tidak jatuh.” Semua ini mengkonfirmasi bahwa Rusia tidak akan bisa memasuki wilayah Suriah dan mendirikan pangkalan militer besar tanpa lampu hijau Amerika, bahkan restunya.

Rusia melakukannya, meski serangan itu semuanya untuk memastikan keamanan entitas Yahudi dan melindungi kepentingan Amerika.

Untuk melindungi kepentingan Amerika butuh padapengalihan arah revolusi Syam dari jalurnya hingga sampai pada tahap mengeliminasinya. Dalamhal ini, Amerika telah menggunakan alat-alat, termasuk Rusia, juga alat-alat regionalnya, seperti Iran dan partai Lebanonnya di satu sisi, dan negara-negara Teluk di sisi lainnya. Semua itu hanya untuk mempertahankan kepentingan Amerika, yang mengharuskan Bashar al-Assad tetap menjadi agennya sampai menemukan alternatif untuknya, itu saja kepentingannya.

Faisal Al-Qasim menyimpulkan dengan mengatakan, “Peristiwa Ukraina datang untuk mengkonfirmasi bahwa Rusia mengkhususkan diri dalam melakukan tugas-tugas kotor, yang Amerika tidak ingin dikotorinya, sehingga Amerika dan Barat muncul di hadapan dunia sebagai pembela kebebasan dan pendukung demokrasi. Sementara beruang Rusia tetap beruang dalam arti harfiah kata, yang tanpa moral atau nilai, serta tanpa ada strategi. Dengan kata lain, Rusia di mata Barat, hanya anak kecil dungu yang bisa digunakan bila perlu, asalkan dia tidak melampaui batasnya …”.

Inilah gambaran akurat tentang realitas Rusia dan kedudukan internasionalnya, yang diungkapkan oleh Hizbut Tahrir dalam banyak publikasi tentang revolusi Suriah dan berbagai peristiwa global lainnya. Kami mengutip dari apa yang dinyatakan dalam “Jawāb Soāl” yang dikeluarkan oleh Amir Hizbut Tahrir, Al-AlimAl-Jalil Atha’ bin Khalil Abu Al-Rasytah, pada 29/06/2013: “Amerika menunjukkan bahwa ia tidak dapat menyelesaikannya karena Rusia. Sehingga Anda melihatnya pergi ke Rusia untuk bernegosiasi dengannya dengan alasan bahwa Rusia bersama Bashar dan Amerika bersama kaum revolusioner. Padahal Anda melihat bahwa Rusia dan Amerika berbeda dalam hal solusi, bolak-balik … dan terus memberi tenggang waktu setelah batas waktu … sehingga Bashar dapat meningkatkan pembunuhan dan penghancuran dengan senjata Rusia. Semua itu terus dilakukan Amerika hingga menemukan aktek alternatif untuk menggantikannya, apakah itu dengan meningkatkan pembunuhan untuk menaklukkan rakyat dan menerima para bonekanya, atau pada akhirnya dengan intervensi militer melalui resolusi Dewan Keamanan dengan dalih mengendalikan keamanan pemerintah baru …”

Begitulah, siapapun yang mencermati sikap Rusia dan Amerika, tidak akan menemukan bahwa keduanya berada dalam arah yang berlawanan, justru semua tindakan Rusia adalah untuk melayani tujuan Amerika dengan membuka jalan bagi antek Amerika yang baru untuk menggantikan antek Amerika yang lama, saat ini.”

Dalam “Jawāb Soāl” berjudul: “Peran Internasional dalam Krisis Suriah”, tertanggal 20/10/2016, dijelaskan bahwa “Gagasan kemitraan internasional yang diaktifkan oleh pemerintahan Obama mengakibatkan pemberian pekerjaan internasional kepada Rusia di Suriah. Hal ini adalah kebenaran di Washington, dan itu diucapkan oleh beberapa politisi Rusia ketika mereka berbicara tentang kesombongan Amerika dalam membahas masalah Suriah dengan Rusia, di mana Amerika berada di belakang penugasan Rusia untuk misi pembunuhan dan penghancuran di Suriah. Begitu juga, Amerika berada di belakang penyingkiran negara-negara Eropa, terutama Inggris dan Prancis dari campur tangan dalam menyelesaikan krisis Suriah. Sementara itu, Rusia yakin bahwa tugas internasional ini akan secara otomatis mengubah Rusia menjadi negara yang aktif di panggung internasional, namun Rusia terkejut setiap kali Amerika menolak untuk melibatkannya dalam masalah lain, bahkan krisis Ukraina yang sangat sensitif bagi Rusia, Amerika percaya bahwa kerjasamanya dengan Rusia di Suriah tidak membawa pada pengakuan kepentingan Rusia di Ukraina. Ingat, Suriah adalah masalah, sedang Ukraina adalah masalah lain …”.

Adalah baik bagi seseorang yang menyadari fakta dan menjelaskannya kepada masyarakat, dan bukan termasuk keburukan bagi seseorang yang menarik kembali kesalahannya dan mengoreksi pendapatnya. Sebaliknya, termasuk keburukan bagi seseorang yang mengabaikan fakta-fakta yang diungkapkan orang lain di hadapannya, di mana ia lebih dulu mengetahuinya, dan termasuk keburukan jika tidak memberikan penghargaan kepada mereka yang layak mendapatkannya. [Muhammad Hassamuddin Mustafa]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 13/12/2021.

Share artikel ini: