Erdogan Menerima Ismail Haniyeh untuk Membahas Solusi

RT (20/4) melaporkan bahwa Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa (Israel) menolak Turki dan Rusia menjadi salah satu negara penjamin perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, dan menurut sumber lain Haniyeh menyambut baik pasukan Arab dan Islam di Gaza untuk melindungi rakyat Palestina, dan tidak seharusnya menjadi pelindung pendudukan.

Pada hari Sabtu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerima Ismail Haniyeh di Istanbul, di mana mereka membahas serangan yang sedang berlangsung oleh entitas Yahudi di wilayah Palestina, khususnya Jalur Gaza, seolah-olah serangan ini perlu didiskusikan setelah berlanjut selama hampir tujuh bulan, padahal kejahatan kemanusiaan itu didengar dan dilihat oleh Turki dan tentaranya!

Sebagai salah satu di antara para penguasa yang lalai dan gagal membela bangsanya, Erdogan menegaskan dalam pertemuannya dengan Haniyeh bahwa Turki akan melanjutkan upaya diplomatiknya untuk menarik perhatian komunitas internasional terhadap ketidakadilan yang dialami warga Palestina. Seolah-olah dia tengah mendorong gerakan Hamas untuk bergabung dengan otoritas Abbas guna memfasilitasi solusi Amerika terhadap Jalur Gaza! Erdogan sekali lagi menekankan pentingnya persatuan Palestina dalam bergerak selama tahap ini, dan mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina merdeka serta penyerahan sekitar 80% wilayah Palestina kepada orang-orang Yahudi adalah “kunci perdamaian regional dan mencapai perdamaian abadi di wilayah tersebut.”

Sungguh menggelikan hati, Erdogan menunjukkan bahwa sejak awal agresi Yahudi terhadap Jalur Gaza, Turki telah menerapkan serangkaian sanksi terhadap entitas Yahudi, termasuk serangkaian pembatasan perdagangan. Seolah-olah inilah yang dibutuhkan dari salah satu negara Islam paling kuat yang melihat warga Palestina di Jalur Gaza yang dibantai habis-habisan oleh bangsa terkutuk ini! (hizb-ut-tahrir.info, 21/4/2024).

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: