Erdogan Memberi Yahudi Hak untuk Memasuki Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds, yang Mereka Diharamkan Memasukinya

 Erdogan Memberi Yahudi Hak untuk Memasuki Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds, yang Mereka Diharamkan Memasukinya

Presiden Turki Erdogan mengatakan dalam pidatonya di depan blok parlemennya pada 25/10/2023 bahwa Masjid Al-Aqsa adalah tempat ibadah bersama antara Yahudi, Kristen, dan Muslim. Hal ini merupakan sebuah kebohongan dan pengkhianatan, yang memberikan layanan terbesar kepada entitas Yahudi dengan mengakui hak mereka atas Masjid Al-Aqsa, hal ini sama seperti pengakuan atas hak perampasan mereka terhadap sekitar 80% wilayah Palestina, dengan pengakuannya terhadap entitas Yahudi dan seruannya untuk melaksanakan proyek Amerika, solusi dua negara.

Dia mengatakan bahwa dia mengusulkan agar Turki menjadi negara penjamin di Palestina untuk Hamas. Hal ini dilakukannya untuk mengendalikan Hamas yang membuatnya mengakui entitas Yahudi dan menghentikan perlawanannya terhadap entitas Yahudi, seperti yang terjadi di Suriah ketika Turki menjadi negara penjamin bersama Rusia dan Iran yang menjadikan faksi-faksi bersenjata tunduk padanya, dan memaksa mereka meninggalkan banyak wilayah yang telah dibebaskan demi kepentingan rezim kriminal Suriah, dimulai dari Aleppo, dan mengumpulkan mereka ke Idlib, lalu membeli beberapa dari mereka, seperti “Organisasi Pembebasan Syam, Hay’at Tahrir al-Syam (HTS)”, untuk bekerja atas namanya, melawan lawan-lawan untuk menghentikan revolusi, dan menerima pengkhianatan Turki yang menormalisasi dengan rezim Suriah yang dipimpin oleh tiran Bashar Assad.

Erdogan mengumumkan pembatalan kunjungannya ke entitas Yahudi, seolah-olah dia telah melakukan tindakan heroik, padahal dia sedang melakukan pengkhianatan dengan bermaksud melakukan kunjungan ini untuk memperkuat hubungannya dengan entitas Yahudi. Dengan demikian, dia sedang menipu sebagian orang yang mudah tertipu

Pada saat yang sama, Erdogan berupaya meningkatkan perdagangan dengan entitas Yahudi, seperti yang ia umumkan dalam pertemuannya dengan Netanyahu pada akhir bulan lalu di New York City di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB. Pertukaran perdagangan antara kedua pihak diperkirakan akan meningkat menjadi 15 miliar dolar, seperti yang diumumkan oleh duta besar entitas Yahudi di Ankara, dan Erdogan telah menerima dokumen kredensialnya. Hal ini akan memperkuat mesin militer Yahudi, sebab impor penting entitas Yahudi dari Turki adalah besi dan baja yang dibutuhkan untuk industri militer (hizb-ut-tahrir.info, 27/10/2023).

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *