Entitas Yahudi Menjatuhkan Bahan Peledak di Taba Mesir, Melukai 6 Orang
Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan pada 27/10/2023 bahwa 6 orang terluka akibat jatuhnya bahan peledak pada dini hari di kota Taba, Sinai Selatan, dan semua menderita luka ringan, di mana 4 dari mereka sudah meninggalkan rumah sakit setelah menerima perawatan, sedang korban terluka lainnya diperkirakan akan dipulangkan dalam beberapa jam mendatang.
Cairo News TV sebelumnya melaporkan, mengutip sumber informasi, bahwa sebuah rudal mendarat di kota Taba, menghantam bangunan tempat ambulan kota dan gedung administrasi rumah sakit Taba.
Televisi tersebut mengutip sumber otoritas Mesir yang mengatakan, “dengan ditetapkannya target peluncur rudal, maka semua opsi tersedia untuk menghadapinya, dan Mesir berhak untuk merespon pada waktu yang tepat.” Seolah-olah rezim Mesir belajar perkataan ini dari rezim Suriah, yang sedang dibombardir dengan rudal entitas Yahudi, dan mengulangi perkataan tersebut hingga menjadi bahan olok-olok yang membuat orang-orang mengejek rezim tersebut, hingga rezim Suriah berhenti mengulangi perkataannya dan berpuas dengan berdiam diri atau tidak menyampaikan berita penyerangan tersebut, atau ia bangkit menyerang Idlib untuk melampiaskan dendam justru kepada rakyatnya sendiri, seperti seseorang yang tidak mampu menyerang lawannya, akhirnya menyerang dirinya sendiri, atau menerapkan pepatah yang berbunyi, “Siapa yang tidak dapat menyerang keledai, lalu ia menggigit pelananya”! Yakni, “Siapa yang tidak berdaya melawan yang kuat, ia akan membalas dendam pada yang lemah”.
Tampaknya rezim Mesir menyadari bahwa rudal yang diluncurkan oleh pasukan entitas Yahudi sengaja menargetkan rumah sakit, serta ingin membuat takut rezim di Mesir dan hendak mempermalukannya di depan rakyatnya, mengingat rasa cemburu rakyat Mesir hampir meledak akibat agresi Yahudi yang mereka lihat terhadap saudara-saudara mereka di Gaza. Sementara itu rezim Mesir tidak melakukan apa pun dan tidak memerintahkan tentara untuk bergerak! Padahal seruan untuk memobilisasi tentara telah mendapat tanggapan di Mesir dan di negara-negara Muslim lainnya, di mana Hizbut Tahrir telah memulainya sejak beberapa dekade yang lalu. Sehingga masyarakat mulai melihat bahwa “seruan untuk memobilisasi tentara ini” adalah bentuk penyikapan yang benar dalam menghadapi pendudukan Yahudi. Dan semua tahu bahwa tanggapan terhadap seruan dari Hizbut Tahrir, sang perintis seruan ini, muncul setelah masyarakat melihat dengan mata kepala mereka sendiri akan kebenaran dan keabsahan seruan tersebut (hizb-ut-tahrir.info, 27/10/2023).