Situs Sky News Arabia (13/12) melaporkan berita bahwa entitas kriminal tersebut meminta mediasi Mesir dan Qatar untuk menyelesaikan perjanjian gencatan senjata baru, dengan dalih membebaskan lebih banyak tahanan yang ditahan oleh faksi-faksi di Gaza.
Setelah kegagalan yang menyedihkan dalam upaya pembebasan seorang tahanan Yahudi yang ditahan oleh Hamas dalam pertempuran di Gaza, yang digambarkan sebagai skandal militer, di mana upaya tersebut menyebabkan kematian tahanan yang dimaksud dan seluruh pasukan penyerang terbunuh atau terluka. Oleh karena itu, entitas tersebut menerima pukulan baru yang memperlihatkan ketidakmampuannya untuk melaksanakan salah satu tujuan simbolisnya, yaitu membebaskan para tahanan, atau beberapa dari mereka, dengan kekerasan, bukan negosiasi. Setelah itu, Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, menegaskan bahwa keputusan untuk membebaskan para tahanan hanya ada di tangan Mujahidin, dan tidak akan tunduk dengan keinginan mereka.
Selain kerugian harian yang sangat besar dialami tentara entitas dalam hal nyawa, peralatan, dan amunisi, serta pengeluaran yang sangat besar, namun tanpa ada tujuan militer atau politik yang bernilai signifikan yang dicapainya, justru banyak tentara pengecut yang terjebak dalam perangkap ketat dalam keteguhan dan semangat Mujahidin. Sehingga jelas bahwa tetapnya mereka berada di sana berarti musnahnya kekuatan mereka di lapangan.
Dengan meningkatnya perbedaan pendapat di antara jajaran pemerintahan terkait perang saat ini mengenai kelayakan rencana militer yang dilaksanakan dan kelayakan melanjutkan perang darat …
Dengan meningkatnya kemarahan rakyat dalam entitas tersebut terhadap para pemimpin politik, keamanan, dan militer, yang telah mengalami kegagalan demi kegagalan sejak tanggal 7 Oktober …
Dengan meningkatnya ketidakpuasan global terhadap entitas Yahudi di tingkat kerakyatan, yang berdampak langsung pada tingkat politik negara-negara di dunia, juga dengan semakin banyaknya konfirmasi para ahli bahwa entitas Yahudi sebenarnya telah kalah perang di segala bidang …
Dengan semua hal di atas, yang tersisa bagi orang-orang Yahudi hanyalah upaya putus asa untuk mengatur napas, menilai keadaan, dan melihat di mana kaki mereka berada. Tuntutan memalukan untuk gencatan senjata baru ini dipicu oleh serangan-serangan yang dilakukan oleh Mujahidin, dan ketabahan rakyat Gaza yang pemberani, serta tekanan global yang belum pernah terjadi sebelumnya, setelah kesombongan mereka mendorongnya untuk menolak memperpanjang perjanjian tersebut untuk terakhir kalinya.
Sungguh Allah Swt. hanya ingin menjadikan mereka merasakan berbagai macam kehinaan, dan menjadikan mereka sebagai pelajaran buruk bagi manusia. Semoga keburukan yang terjadi pada mereka ini akan menjadi pemicu ledakan umat yang sudah lama membisul, sehingga umat melancarkan jihad dan mengerahkan pasukannya, serta menyapu bersih mereka dari Palestina sepenuhnya, lalu memulai proses pemulihan stabilitas. Ketahuilah bahwa mewujudkan semua itu tidaklah sulit bagi Allah Swt. [] Syeikh Adnan Mizyan
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 14/12/2023.