Entitas Yahudi Melanjutkan Politik Kebenciannya, Umat Islam Harus Bergerak untuk Menolong Rakyat Palestina yang Tertindas!

Pasukan pendudukan menyerbu lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem. Pasukan pendudukan menyerbu lingkungan Yerusalem setelah eskalasi di daerah itu, menyusul penyerbuan Bezalel Yoel Smotrich dan Orit Malka Strook, yang keduanya adalah anggota Knesset “Israel” untuk partai ekstremis Zionisme Agama, bersama dengan sekelompok pemukim lain, lingkungan Syeikh Jarrah di Yerusalem, di bawah perlindungan keamanan yang ketat.

Kemarin, Senin (21/6), lingkungan Syeikh Jarrah menyaksikan serangan oleh warga pemukim dan polisi terhadap warga Palestina, sehingga 20 warga Palestina terluka kemarin malam, selama serangan pasukan pendudukan terhadap keluarga di lingkungan Syeikh Jarrah, yang terancam penggusuran, setelah warga mencoba untuk membalas serangan warga pemukim di rumah-rumah lingkungan itu.

Koresponden Al-Jazeera mengatakan bahwa warga pemukim menyerang rumah-rumah Palestina di lingkungan itu dengan batu, bahkan mencoba untuk membakar salah satunya, di bawah perlindungan pasukan pendudukan, yang menembakkan peluru logam berlapis karet, bom suara dan gas air mata ke penduduk lingkungan itu, dan menangkap dua pemuda selama konfrontasi.

Serangan berturut-turut terhadap rakyat Palestina, Masjidilaqsa, dan lingkungan Syeikh Jarrah ini menegaskan bahwa tidak ada solusi atau keselamatan bagi rakyat Palestina kecuali dengan gerakan umat dan tentaranya untuk membebaskan Palestina. Sementara membiarkan rakyat Palestina menghadapi serangan ini melalui resolusi internasional, mediasi Eropa dan organisasi internasional adalah penyia-nyiaan dan pengkhianatan terhadap rakyat Palestina, serta membiarkannya menjadi santapan empuk bagi entitas Yahudi dan warga pemukimnya, seperti yang terjadi berulang kali setelah setiap pembantaian, perang , pembunuhan dan penghancuran.

Hal ini juga menunjukkan bahwa membuat keputusan perang terbatas pada rakyat Gaza, sementara tentara umat duduk di baraknya adalah pengkhianatan, penyia-nyiaan dan pengabaian atas rakyat Gaza dan rakyat Palestina, sedangkan pada saat yang sama serangan dan pengusiran di Yerusalem, serta penyerbuan Masjidilaqsa terus dilakukan oleh gerombolan warga pemukim, sehingga membuat mereka berani untuk menantang dan menghina Nabi Muhammad SAW dalam sebuah acara masīrah (pawai) bendera.

Para penguasa pengkhianat dan politisi munafik, mereka berusaha menutupi pengkhianatan dengan menempatkan apa yang tidak dapat ditanggung oleh rakyat Palestina, serta mencoba untuk membenarkan sikap diamnya, yang tidak memobilisasi tentara untuk menolong rakyat Palestina dengan dalih bahwa rakyat Palestina sendiri mampu untuk mencegah bahaya dan agresi Yahudi. Sedang untuk menghindari kemarahan kaum Muslim, mereka memberikan dukungan materi atau media yang sama sekali tidak akan mampu mencegah terulangnya lagi peristiwa serupa. Sungguh semua ini menunjukkan sejauh mana kebutuhan rakyat Palestina akan tentara umat Islam, serta menunjukkan tidak adanya keselamatan untuk situasi di mana masalah Palestina sedang dan akan terus terjadi, kecuali dengan pertempuran yang melibatkan umat Islam dan tentaranya, yang berada dekat dengan tempat Isra’ Nabi Muhammad SAW (pal-tahrir.info, 22/6/2021).

Share artikel ini: