Mediaumat.id – Setidaknya membutuhkan enam cara untuk membentuk generasi yang berkarakter kuat ala Rasulullah SAW. “Untuk mewujudkan generasi yang berkarakter kuat membutuhkan 6 cara membentuk generasi yang berkarakter kuat ala Rasulullah SAW,” ungkap Ustadzah Ummu Raisa dalam Kajian Muslimah Tematik, Komunitas Bidadari Syurga Taat Syariah: Agar Generasi Muslim Berkarakter Kuat, Ahad (28/8/2022) di Masjid Insani 99, Perum Cinere Insani Residence, Meruyung, Depok.
Pertama, menanamkan akidah yang benar yakni akidah Islam sebagai pondasi. Kedua, menanamkan visi hidup unuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat yaitu keridhaan Allah. “Dengan berkisah bagaimana para sahabat memperjuangkan Islam,” terangnya.
Ketiga, melengkapinya dengan tsaqafah Islam, memahami Islam sebagai mabda (ideologi) sehingga mempunyai kesadaran atas realitas yang terjadi pada umat. Kempat, apabila anak sudah tamyiz atau mandiri bekali keterampilan dengan sesuatu yang bisa dilakukan sendiri di rumah seperti mencuci piring dan lainnya.
Kelima, mengasah karakter kepemimpinan seperti tidak boleh menyakiti orang lain (fisik atau verbal), bermain dengan aturan (tidak curang), ajari untuk meminta izin ketika hendak meminjam, ajari untuk berbagi (meminjamkan mainannya), mengajarkan anak bertanggung jawab (merapikan mainan, menjaga adik), dan mengajarkan sopan santun (mengucapkan permisi, salam, dan terima kasih, antre, pamit saat pergi). Dan keenam, keteladanan kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya, keenam cara tersebut agar dapat terwujud dalam kehidupan dibutuhkan sinergi dari empat komponen. Pertama, keluarga sebagai wadah pertama pembentukan generasi berkualitas melalui ayah dan ibu sebagai guru pertama. “Orang tua perlu melengkapi diri dengan ilmu, agar mengasuh dan mendidik menjadi bermutu, membekali anak dengan pondasi dasar yang kuat,” tegasnya.
Kedua, sekolah, pesantren, kampus sebagai wadah formal untuk mencetak anak didik dengan karakter tertentu. Ketiga, masyarakat sebagai tempat generasi tumbuh dan hidup bersama anggota masyarakat lainnya. “Ini adalah sekolah besar bagi generasi,” ujarnya.
Keempat, peran negara yang menjalankan sistem pendidikan serta sistem-sistem lainnya yang terkait, dan menjaga penerapannya.[] Ayuhanna Widowati