Empat Solusi Ketahanan Pangan Penuhi Kebutuhan Pokok Rakyat

 Empat Solusi Ketahanan Pangan Penuhi Kebutuhan Pokok Rakyat

Mediaumat.id – Peneliti Pusat Kajian Dan Analisis Data (PKAD) Hanif Kristianto menyebutkan empat solusi agar negara memiliki ketahanan pangan dan memastikan kebutuhan pokok rakyatnya terpenuhi sehingga tak melulu mengandalkan impor, Rabu (22/6/2022) dalam acara Kabar Petang: Harga Meroket, Mendag Syok, Inflasi di Depan Mata?di Youtube Khilafah News.

Pertama, dilakukan pemetaan geografis lumbung-lumbung pangan. “Ini harus didukung penelitian dan data yang dilakukan oleh pemerintah bersama lembaga terkait semisal BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), memetakan geospasial,” sarannya.

Kedua, tidak gegabah dalam membuat kebijakan impor pangan, jangan sampai impor pangan ini hanya sebagai modus meraup keuntungan. “Boleh kebijakan impor itu asalkan tidak merugikan rakyat dan pelaku-pelaku di agraria atau pertanian,” tegasnya.

Ketiga, melakukan penelitian yang didukung oleh kampus-kampus besar di negeri ini dan juga intelektual yang mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk melakukan inovasi-inovasi. “Jangan sampai ada rakyat yang punya inovasi malah dihalang-halangi, atau enggak didukung,” ungkapnya.

Hanif menilai, penghargaan terhadap inovasi anak bangsa itu kurang dihargai, bahkan beberapa inovasi atau hasil temuan dari anak bangsa itu dijual ke luar negeri, hak patennya dibeli mereka. “Nah ini yang kita juga turut miris kalau mendengar berita-berita tersebut,” sesalnya.

Padahal, lanjutnya, kalau itu dikembangkan oleh pemerintah didukung dengan sumber daya, sumber dana khususnya, itu pasti menghasilkan sesuatu yang luar biasa. “Bukan mustahil kita bisa kembali swasembada yang enggak hanya swasembada beras, tapi semuanya,” yakinnya.

Keempat, pemerintah tidak sekadar regulator tapi harus tahu persoalan atau mengurusi hulu sampai hilirnya. “Agar pelaku pangan, pertanian, usaha dan sebagainya yang itu tergantung kepada pasokan atau aliran pangan mendapatkan keuntungan,” jelasnya.

Hanif berharap, jangan sampai ketika petani sudah bersusah payah mengeluarkan modal, pupuk dan lain-lain ternyata harga jual panen murah. Akhirnya yang diterima kerugian. Sementara lahan luas dan subur.

Sementara di dalam Islam, menurut Hanif, pemenuhan hajat hidup orang banyak yakni terkait dengan pangan menjadi tanggung jawab negara. “Negara tidak hanya mengurusi urusan produksi tapi juga terdistribusi di tengah masyarakat,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *