Empat Indikasi Definitif Yang Menegaskan Akan Musnahnya Entitas Yahudi
Wahai kaum Muslim: Palestina adalah tanah yang diberkati, tanah suci, dan tanah Isra’ dan Mi’raj-nya Nabi, yang ada di hati kaum Muslim hingga kiamat nanti, meski mereka diuji dengan para penguasa ruwaibidhah yang menaati orang-orang kafir kolonial di atas ketaatan kepada Tuhan semesta alam, Allah Rabbul Izzati.
Palestina dan kesuciannya adalah Palestina milik kaum Muslim, Palestina bukan milik mereka para penguasa pengkhianat dan juga bukan tempat suci mereka. Normalisasi hubungan mereka dengan negara Yahudi yang merampas Palestina akan memahkotai mereka dengan aib, keburukan dan rasa malu sampai hari yang dijanjikan untuk mereka.
Palestina akan kembali kepada pemiliknya, setelah perang terhadap entitas Yahudi, penjajah tanah yang diberkati pada hari yang disaksikan semua makhluk, hari yang didominasi pekikan takbir Allahu Akbar oleh para tentara kaum Muslim, dan itu adalah janji yang benar, janji yang disampaikan oleh orang jujur dan terpercaya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
«لَتُقَاتِلُنَّ الْيَهُودَ فَلَتَقْتُلُنَّهُمْ، حَتَّى يَقُولَ الْحَجَرُ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ»
“Kamu semua akan membunuh orang-orang Yahudi. Maka kamu semua akan membunuh mereka sehingga batu akan berkata: Wahai para muslimin! Di sini ada orang Yahudi, datanglah kemari dan bunuhlah dia.” (HR Muslim).
Wahai kaum Muslim: Tentara di negeri-negeri kaum Muslim adalah putra-putra Anda, saudara-saudara Anda, dan putra-putra bangsa Anda, di dalamnya ada orang-orang yang baik dan mukhlis, maka cerahkan mata hati mereka dengan kebenaran, dan doronglah mereka untuk menyelamatkan Palestina dari entitas Yahudi yang mengerikan, yang mendudukinya dan mendatangkan malapetaka di dalamnya dengan dukungan para penguasa di negeri-negeri kaum Muslim, yang bukannya mereka memerangi entitas itu justru mereka menjaga keamanannya! Jika bukan karena dukungan mereka itu, tentu entitas ini tidak akan bertahan sampai hari ini. Yahudi tidak akan ditolong (kalah) dalam peperangan yang serius dengan kaum Muslim: “Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan.” (TQS Ali Imran [3] : 111). Itulah realita dan keadaan mereka yang sebenarnya. Namun bukannya memerangi mereka, justru para penguasa itu malah bekerja sama dan berdamai dengan mereka, dan bukannya mengusir mereka dari negeri-negeri kami, sebagaimana yang difirmankan Allah subhānahu wa ta’āla: “Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah).” (TQS Al-Baqarah [2] : 191), justru mereka para penguasa thaghut semakin neneguhkan mereka, “Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran).” (TQS Al-Munafiqun [63] : 4).
Wahai kaum Muslim: Sungguh urusan ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan sesuatu yang membuat generasi pertama dahulu menjadi baik, yaitu pemerintahan yang menerapkan hukum-hukum Allah, dan tentara yang mengguncang musuh-musuh Allah, dan ini tidak akan terjadi kecuali dengan kembalinya Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah, sehingga entitas Yahudi yang telah mengotori Palestina yang suci selama lebih dari tujuh puluh tahun dimusnahkan, dan kemudian Palestina sepenuhnya kembali ke pangkuan negara Islam, sehingga Palestina menjadi negeri yang mulia, terhormat dan kuat di dalam pangkuan negara yang mulia, terhormat dan kuat pula, yaitu negara Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah … Dan ini akan menjadi kenyataan, dengan izin Allah, yang dikuatkan oleh empat indikasi yang pasti (definitif):
Pertama: Sesungguhnya umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia.” (TQS Ali Imran [3] : 110). Dan umat ini karakternya adalah tidak akan sabar dengan ketidakadilan. Jadi umat tidak melupakan tempat sucinya, apapun yang telah dilakukan para tiran, bahkan mereka para tiran menginjak-injaknya dengan kaki-kaki mereka, kemudian mereka berbuat keburukan dengan sungguh-sungguh?
Kedua: Allah subhānahu wa ta’āla menjanjikan kekuasaan di bumi, “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi.” (TQS An-Nūr [24] : 55), dan kabar gembira (busyra) dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan kembalinya Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah,
«ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»
“Kemudian akan ada Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah.” (HR. Ahmad).
Ketiga: Hadits al-shādiq al-mashdūq (orang jujur dan terpercaya), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
«لَتُقَاتِلُنَّ الْيَهُودَ فَلَتَقْتُلُنَّهُمْ، حَتَّى يَقُولَ الْحَجَرُ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ»
“Kamu semua akan membunuh orang-orang Yahudi. Maka kamu semua akan membunuh mereka sehingga batu akan berkata: Wahai para muslimin! Di sini ada orang Yahudi, datanglah kemari dan bunuhlah dia.” (HR Muslim).
Keempat: Partai yang jujur dan tulus ikhlas, dengan izin Allah, berjuang untuk mewujudkan janji Allah subhānahu wa ta’āla, dan kabar gembira (busyra) dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta pelopor yang tidak berbohong kepada umatnya, yang memiliki wawasan dan hati nurani, yang akan memimpin umat menuju kebaikan, yang menghidupkannya dengan kemuliaan dan kemenangan, keberuntungan di dunia akhirat, serta kegembiraan bagi orang-orang beriman.
Dan dalam umat ada pilar-pilar kemenangan ini. Jadi, dengan izin Allah, umat akan menegakkan Khilafahnya, membebaskan tempat sucinya, dan memotong sumber kezaliman, tuan-tuan mereka, dan para penolongnya, “Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.” (TQS Ar-Rum [30] : 4-5).
sumber: alraiah.net, 7/10/2020.