Empat Dampak Negatif Pendidikan Sekularistik

Mediaumat.news – Adanya sekularisasi dalam dunia pendidikan akan membawa dampak negatif terhadap generasi saat ini.

Setidaknya ada empat dampak negatif terhadap generasi penerus akibat diterapkannya sistem pendidikan yang bersifat sekularistik. Hal tersebut diungkap oleh Praktisi Pendidikan Fitriana, S.Pd., dalam Kajian Online Muslimah Shalihah: Sekularisasi Pendidikan Menjadikan Generasi Islam Jauh dari Islam, Ahad (4/04/2021) secara daring di Depok.

Pertama, terjadinya degradasi moral. “Adanya budaya pacaran, seks bebas, aborsi, narkoba, tawuran, pembunuhan bahkan LGBT mewarnai kehidupan generasi masa kini. Ini memperburuk karakter dan kepribadian anak bangsa sebagai generasi di masa depan,” bebernya di hadapan sekitar 114 ibu-ibu dan remaja puteri di Depok.

Kedua, menafikan agama dari kehidupan dan mencetak manusia cerdas saintek tetapi jauh dari nilai-nilai moral. “Alih-alih membentuk manusia yang beriman dan berakhlak, justru kurikulum yang diterapkan saat ini melahirkan generasi yang rusak, minus iman, akhlak dan adab,” jelasnya.

Ketiga, banyak kalangan pejabat berpendidikan tinggi terlibat kasus korupsi.

Keempat, materi ajar dan  mata kuliah agama hanya dua jam mata pelajaran, setara satu setengah jam dalam sepekan. “Tentu ini akan sulit memberi dampak positip dalam kehidupan individu, masyarakat dan negara,” terangnya.

Pendidikan dalam Islam

Fitriana pun mengungkapkan, Islam dengan ideologi  yang diterapkan di bawah sistem  pemerintahan khilafah, memiliki aturan sempurna mengenai sistem kehidupan termasuk sistem pendidikan.

“Dasar pendidikan Islam disusun berdasarkan sekumpulan hukum syara dan berbagai peraturan administrasi yang berkaitan dengan pendidikan. Hukum syara terpancar dari akidah Islam  dan memiliki dalil syar’i, maka harus ditaati ketentuannya. Seperti  pemisahan antara murid laki-laki dan perempuan,” ujarnya.

“Adapun dalam  administrasi, berkaitan dengan sarana dan cara, Islam akan memperbolehkan yang dipandang efektif menjalankan sistem pendidikan dan mewujudkan tujuan pendidikan seperti penggunaan teknologi terkini,” lanjutnya.

Ia pun menambahkan, terkait pendidikan dalam Islam, ada upaya sadar terstruktur, terprogram dan sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang telah digariskan syariat Islam adalah membentuk manusia bertakwa yang memiliki kepribadian Islam secara utuh yakni pola pikir dan pola sikap yang didasarkan pada akidah Islam. Dengan tujuan pendidikan seperti ini output yang akan dihasilkan dari pendidikan Islam adalah generasi yang bertakwa, tunduk dan taat pada hukum Allah, bukan generasi yang miskin moralitas, lemah dan tidak  memiliki ghirah agama.

“Kurikulum dan kebijakan pendidikan berpijak pada pengokohan akidah, penguatan kepribadian Islam, faqih dalam agama dan tinggi dalam saintek, akan melahirkan pribadi berkarakter ulama sekaligus ilmuwan. Kebijakan negara didukung oleh kurikulum kegiatan sekolah dan ekstrakurikuler serta lingkungan yang kondusif,” ujarnya.

“Para ulama mengatakan, orang Barat bisa maju karena meninggalkan agamanya. Sedangkan Muslim hanya akan maju jika mendalami agamanya,” pungkasnya. [] Siti Aisyah

 

Share artikel ini: