Ekspo Rajab Jateng: 101 Tahun Tanpa Khilafah
Produksi Batubara Indonesia Tahun 2021 sebanyak 606 Juta Ton, DMO 137,5 Juta Ton. Dengan harga DMO USD 70/ton dan internasional berkisar USD 170/ton, sedangkan biaya produksi sekitar USD 45/ton maka dapat dihitung pengusaha mengantongi keuntungan total dari DMO USD 3,43 Miliar, dan hasil ekspor sebanyak USD 58,56 Milyar tahun 2021.
Sedangkan BUMN PT BA hanya memproduksi sekitar 4,9% setahun. Dapat dikatakan bahwa batubara jatuh ke cukong-cukong pengusaha swasta dan asing, yang nama namanya kita tahu siapa.
Dengan uang yang menumpuk itu, mereka sanggup untuk menyetir kebijakan publik. Inilah namanya oligarki dari ekonomi.
Tak mengherankan jika banyak produk undang undang yang menguntungkan banyak pengusaha, UU Cipta Kerja, UU Minerba, UU IKN dll.
Inilah buruknya Kapitalisme sebagai kolam tumbuhnya oligarki, sehingga demokrasi yang sudah rusak itu hanya menjadi legitimasi dari oligarki.
Demikian salah satu kerusakan kapitalisme-demokrasi, selain banyak hal yang menyentuh langsung sendi kehidupan umat Islam. Kerusakan Kapitalisme-Demokrasi ini dibahas elok oleh Brojo P. Laksono pada EXPO Rajab Jateng di Semarang (20/2). EXPO yang menggambarkan tentang buruknya dan akan segera tumbangnya kapitalisme dan segera tegaknya peradaban Islam. EXPO tidak hanya presentasi tetapi juga poster poster dan berbagai macam pernak perniknya.
EXPO dihadiri OFFLINE oleh ratusan tokoh, serta ditambah online dengan media ZOOM. Para hadirin antusias dengan suatu harapan akan tegaknya Peradaban Islam kembali.
Dalam puncak acara Expo Rajab Jateng itu juga memaparkan tentang runtuhnya Khilafah Islam pada tahun 1924 sebagai akibat konspirasi barat dan lemahnya umat dan negara dalam memegang erat Islam. ini menjadi pelajaran bagi umat Islam sekarang, sebagaimana disampaikan oleh Haidar Amthory sebagai pemateri pertama.
Namun kaum muslim harus optimis, karena tegaknya Islam kembali adalah Wa’dullah (janji Allah) dan Busyro Rasulillah (Kabar gembira dari Rasulullah), serta tanda tanda ke arah sana ada sebagaimana yang dijelaskan oleh pemateri ketiga, Hendro Dahsyat. []DJ