Acara 101 Tahun Tanpa Khilafah mengambil tema Abruknya kapitalisme, Tegaknya Peradaban Islam merupakan bagian dari acara ekspo rajab 1443 H, yang diselenggarakan di seluruh wilayah di Indonesia. Dimana puncak dari acara ini adalah Collaboration Talkshow Ekspo Rajab 1443H telah diselenggarakan di Pusat. Acara yang diselenggarakan oleh Forum Ulama dan Tokoh Umat ini menghadirkan tokoh-tokoh ulama dan Intelektual dari tiga kota/kabupaten yakni Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.
Dari Balikpapan menghadirkan ustaz Abdul Wahab, Ust. Muhammad Naim, Ustaz Muhammad Tasyrif, dan Ustaz Agus Supriyanto. Dari kabupaten Penajam Paser Utara yaitu ustaz Sugondo dan kabupaten Paser menghadirkan ustaz Muhammad Pahlianoor.
Acara Ekspo Rajab tersebut dibuka dengan lantunan ayat suci al quran surah al isra ayat 1-10 oleh ustaz Tony Iskandar. Kemudian pembicara pertama, ustaz Abdul Wahab mengawali forum tersebut dengan menerangkan bahwa tujuan dasar manusia diciptakan adalah untuk menyembah Allah swt dengan ikhlas, benar dan terarah. Karena itu lanjut beliau, Allah swt mengutus Rasulullah saw dan menurunkan al quran agar manusia beribadah kepada Allah swt.
“Karena itu, agar dunia hasanah, akhirat hasanah, maka harus mengambil contoh yang hasanah dan menerapkan yang hasanah. Dan itu tidak lain adalah al quran dan sunnah”, tuturnya.
Selanjutnya ustaz Muhammad Tasyrif melanjutkan dengan menyampaikan perlunya menerapkan Islam secara kaffah. Tidak setengah-setengah atau sebagian.
“Apa yang kita lakukan ketika Allah swt memerintahkan kita untuk menjalankan, menerapkan Islam secara kaffah? maka kita harus menerapkan Islam secara kaffah. Namun, hari ini kita tidak bisa kita melakukannya.” Tuturnya. Karena itu, ustaz Muhammad Tasyrif meminta 400an peserta yang hadir di forum virtual tersebut untuk mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Beliau saw tidak hanya menyampaikan Islam yang agung, akan tetapi Rasulullah saw juga mencari nusroh/pelindung untuk Islam. Karena Islam tidak bisa diterapkan secara kaffah tanpa kekuasaan/negara.
Ustaz Sugondo pembicara perwakilan dari forum ulama dan tokoh umat Kabupaten Penajam Paser Utara, menyampaikan janji tegaknya kekuasaan Islam melalui Isra Mikraj. Memulai materi tersebut, ustaz Sugondo menjelaskan bagaimana perjuangan dakwah Rasulullah saw sampai pada titik dimana beliau saw ditinggalkan oleh orang yang disayangi beliau. Yaitu Ummul Mukminin Khadijah dan Abu Thalib.
“Kemudian Allah swt menghibur Rasulullah saw dengan di isra mikraj kan beliau dari masjidil haram ke masjidil aqsa kemudian ke sidratul muntaha. Di masjidil aqsa Rasulullah saw menjadi imam bagi para nabi. Ini memberikan isyarat bahwa kekuasaan akan berpindah dari bani israil kepada Beliau saw.” Ungkapnya.
Satu tahun setelah isra mikraj, Rasulullah saw mendapat nushra dari penduduk yastrib, hijrah pun terjadi dan tegak lah Daulah Islam yang menerapkan Islam secara kaffah. Sepeninggal Rasulullah saw kepemimpinan beralih pada khalifah yang jumlahnya banyak. Sampai pada khalifah terakhir yakni Sultan Abdul Madjid II.
“yang seharusnya kita harus bersedih karena ketiadaan khilafah yang sudah 101 tahun ini. Karena itu kita harus berjuang untuk menegakkan khilafah yang dijanjikan Allah swt” lanjutnya
Pembicara ke empat, ustaz Muhammad Pahlianoor melanjutkan dengan materi kejayaan Islam. Menurut pembicara bahwa banyak ilmuwan barat kafir mengakui bahwa ketika Islam berkuasa memberi banyak dampak baik bagi dunia. Ketika barat masih dalam era kegelapan, Islam telah memberikan sumbangsih yang amat luar biasa kepada dunia. Bidang ekonomi, sains, teknologi, kesehatan, pendidikan dan lainnya.
“Jika orang-orang kafir dengan jujur mengakui bahwa ketika Islam berkuasa akan memberikan dampak yang baik bagi dunia, lalu bagaimana dengan kita yang mengaku beriman? Maka runtuhnya khilafah bukan menjadi ajang untuk bersedih, berurai air mata meratapi keruntuhan itu. Akan tetapi bagaimana kita berjuang mewujudkan khilafah yang dijanjikan oleh Allah swt.” Terangnya.
Melanjutkan acara Ekspo Rajab 1443 H, pembicara ke lima ustaz Muhammad Naim menjelaskan penyebaran Islam di Nusantara sampai runtuhnya Khilafah 28 rajab 1342 H/03 Maret 1924. Ustaz Muhammad Naim menjelaskan bahwa gelar sultan dari para penguasa kesultanan di nusantara adalah gelar yang diberikan oleh khilafah Turki Utsmani. Karena itu penguasa Banten yang ke empat yaitu Maulana Abdul Qadir berusaha memperoleh pengabsahan kekuasaannya dari Khilafah Turki melalui wali Khilafah di Hijaz.
“Sejarah telah menyatakan Islam di Nusantara memiliki hubungan erat dengan Khilafah di Turki Utsmani yang merupakan junnah (perisai) umat Islam di dunia. Karena itu, Islamnya kita harus melanjutkan, meneruskan perjuangan mereka. Dimana mereka tidak tinggal diam atas bentuk penjajahan, upaya menjauhkan Islam dari umat ini.” Ungkapnya.
Hanya saja menurut pembicara kelima ini, kejayaan Islam tidak berjalan terus menerus. Kafir barat terus berusaha menjauhkan umat baik pemikiran dan perasaannya terhadap Islam. Sampai di tanggal 03 maret 1924 melalui tangan mereka Mustafa Kemal Ataturk berhasil meruntuhkan Khilafah.
“Inilah yang kemudian membuat keterpecahan negeri-negeri kaum muslimin yang tidak kurang dari 50 negara. Dan berbagai macam kezoliman penguasa negeri muslim saat ini terjadi karena tidak diterapkannya Islam. Sehingga sudah saatnya Kita bersama-sama berjuang,berdakwah mengingatkan kepada pemimpin-pemimpin muslim bahwa tidak tidak ada kesejahteraan, kebaikan tanpa diterapkannya Islam. Bahwa tidak ada hokum yang lebih baik daripada Islam. Dan menyerukan mereka untuk kembali bersatu di bawah satu kepemimpinan, di bawah satu kalimat laa ilaha illa Allah.” Terangnya
Pembicara ke enam sekaligus penutup ustaz Agus Supriyanto menjelaskan bagaimana perjuangan para pejuang Islam untuk mengembalikan Khilafah Islamiyah yang telah runtuh.
“Banyak tokoh-tokoh yang mereka terlibat dan aktif untuk mewujudkan kembali khilafah tersebut. Kenapa? Karena itu adalah giliran mereka, karena itu kesempatan mereka” pungkasnya.
Ustaz Agus juga menjelaskan bahwa berdasarkan ijma para Sahabat bahwa tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan Islam dalam waktu 3 hari. Kini kaum muslimin sudah 101 tahun hidup tanpa Khilafah. Begitu banyak dosa yang kita tanggung.
“Hari ini mega proyek mengembalikan perjuangan mengembalikan penerapan syariat Islam yang dulu pernah diterapkan. Dan ini adalah kesempatan terakhir bagi kita. Apakah kita mau mengambilnya atau mengabaikannya.” Lanjutnya.
Menutup materi pada forum ekspo rajab 1443 H tersebut, ustaz Agus mengajak semua peserta untuk bergabung bersama untuk memperjuangkan penerapan Islam. Acara ditutup dengan untaian doa yang penuh khusyuk dari ustaz Muhammad Tasyrif. Dengan berderai air mata, ustaz Muhammad Tasyrif memohon dan mengharap agar Allah swt segera menurunkan pertolonganNya untuk umat Islam ini dan diamini oleh seluruh peserta Eskpo Rajab 1443H tersebut. []AM.Ruslan