Dunia Muslim Harus Sadar Jurus Naga Membelit Dunia dari Cina

 Dunia Muslim Harus Sadar Jurus Naga Membelit Dunia dari Cina

Mediaumat.id – Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin mengingatkan agar dunia Muslim sadar akan jurus naga Cina dalam membelit dunia. “Dunia Muslim harus sadar jurus naga membelit dunia dari Cina,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Rabu (26/10/2022).

Umar menilai, sekarang kebijakan Cina bersifat utilitarianisme dicampur dengan tujuan kedaulatan nasional. Politik ideologisnya telah disimpan sejak kematian pendirinya dan terfokus pada hubungan kepentingan materi dan nasionalisme.

“Setelah kematian Mao Tse Tung pada tahun 1978, dirumuskan politik Cina reformasi dan keterbukaan didasarkan pada pembangunan ekonomi yang kuat untuk menciptakan Cina yang kuat dan berpengaruh dalam politik luar negeri. Dan Cina mulai bertolak mencari sumber energi dan bahan mentah yang berlimpah di Afrika, yang telah dan terus menjadi lokus konflik internasional imperialistik,” ujarnya.

Menurutnya, upaya Cina itu diuntungkan oleh intensifnya konflik AS-Eropa di sana. Sebab AS dan Eropa berusaha mengeksploitasi Afrika untuk memukul yang lain. Karena AS dan Eropa melihat Cina fokus pada raihan-raihan bisnis, Amerika dan Eropa menggunakannya untuk memperkuat anteknya masing-masing dalam menghadapi pengaruh yang lain.

“Sebagai contoh, kita melihat Amerika mengeksploitasinya di Etiopia untuk memperkuat antek Amerika dalam menghadapi pengaruh Inggris. Dan Anda melihat Inggris di Kenya menggunakannya untuk memperkuat anteknya dalam menghadapi pengaruh Amerika. Begitulah di seluruh di negara-negara Afrika lainnya,” bebernya.

Umar mengatakan, Cina tidak lagi hanya bergantung pada keuntungan komersial, tetapi telah mengembangkan hubungan ekonominya berdasarkan strategi politik. Cina memberikan pinjaman dan bantuan jangka panjang ke negara-negara Afrika dan membuat investasi jangka panjang.

“Cina menyupervisi investasi-investasinya agar bisa membayar kembali utang-utang mereka, sehingga Cina dapat merampok uang rakyat. Dan juga untuk membuat negara-negara Afrika itu berada di bawah pengaruh Cina dalam jangka panjang. Sebab utang Afrika ke Cina mencapai US$132 miliar,” ungkapnya.

Menurut Umar, ini adalah pendekatan imperialistik yang diadopsi oleh Amerika ketika membuka diri kepada dunia setelah 1946, diikuti dengan pembangunan berbagai pangkalan dan aliansi militer dan pengembangan hubungan politik istimewa dengan negara-negara seraya menampakkan diri tidak bersalah padahal jahat dan memiliki dimensi dominasi dan pengaruh.

“Itulah sebabnya Cina, setelah ekonomi, telah mencari pembangunan pangkalan militer dan aliansi militer,” bebernya sembari menyebut Cina membangunnya di Djibouti.

Cina juga, lanjut Umar, mengembangkan hubungan politik dengan negara-negara Afrika dengan menampakkan tidak bersalah padahal jahat. Sampai Cina sengaja memperkuat hubungan budaya dan pendidikan dengan memberikan beasiswa untuk para pelajar Afrika dan bertukar kunjungan antara berbagai kegiatan pendidikan dan budaya untuk mendapatkan teman dan pendukung di berbagai bidang itu dari kalangan jurnalis, seniman, dokter, akademisi, kursus pelatihan dan membuka pusat pembelajaran bahasa Cina.

“Ini juga cara yang diadopsi oleh Amerika. Seakan Cina meniru cara-cara Amerika sebagaimana Cina meniru industri Amerika,” bebernya.

Berisik dan Jumawa

Umar menilai Cina berisik dan jumawa, seakan dirinya berbeda dari imperialis Barat dengan slogannya: “Cina tidak memaksakan syarat-syarat politik dan tidak mencari manfaat atau keistimewaan khusus di balik kerja sama Cina dengan Afrika.”

“Cina menyatakan bahwa Cina tidak mengeksploitasi slogan-slogan palsu ini. Cina mengklaim tidak memiliki target khusus sehingga negara-negara yang bekerja sama dengannya itu yakin dan tidak khawatir. Dan agar jangan sampai orang berpikir bahwa Cina mengganti penjajahan dengan penjajahan lainnya. Namun pemilik pengaruh di dunia Muslim dan Afrika, yakni Eropa dan Amerika, yakin bahwa Cina tidak berusaha untuk menggantikan posisi mereka. Sehingga Eropa dan Amerika tidak memberikan tekanan pada antek-antek mereka sehingga membatasi hubungan mereka dengan Cina,” jelasnya.

Namun kali ini, kata Umar, Cina ingin masuk ke berbagai negara dengan cara berisik dan berpotensi berbenturan banyak negara, dengan mengatakan “dunia membutuhkan Cina”. Dan jika terjadi sorotan tajam pada satu titik, misalnya kasus Uighur, Cina sejenak mundur darinya atau menjustifikasinya bahwa tujuannya adalah begini dan bukan begitu seperti yang ada dalam kritik.

“Para penguasa di banyak dunia ketiga membutuhkan Cina untuk menutupi keantekan mereka kepada Barat dan untuk membantu mereka secara ekonomi, meskipun secara parsial, dengan membuka jalan dan kanal, membangun fasilitas umum, bendungan, jembatan, jalur kereta api dan pemberian pekerjaan kepada buruh denga upah murah. Perlu diketahui, Cinalah penerima manfaat dan keuntungan terbesar di belakang semua itu,” ungkapnya.

Umar melihat, Cina memasuki Afrika tanpa membawa misi global. Cina berusaha untuk mendapat dominasi mirip imperialisme, tapi tanpa pesan dan tanpa slogan seperti yang dilakukan oleh Barat. Maka Cina membahas pembentukan pengaruh politik dan pencapaian kepentingan ekonomi, baik profit perdagangan, proyek jangka panjang, pengamanan sumber energi dan bahan baku atau pemberian utang dan penguatan hubungan dengan rezim tanpa menyentuh praktik rezim-rezim itu yang jauh dari makna pemeliharaan urusan masyarakat, penyelesaian berbagai problem mereka dan memberi hak-hak mereka dan membangkitkan negara dan membebaskannya dari penjajahan.

“Jadi, eksistensi Cina itu bersifat sementara, dapat dihapus dengan cepat ketika peradaban Islam terbangun dari tidurnya, yang mengusung pesan kebaikan bersifat global menyejahterakan dan menggembirakan bangsa-bangsa, terutama bahwa mayoritas rakyat di dunia Muslim, dengan cepat menyambut seruan sistem Islam. Masyarakat dunia akan cepat menyadari karena bencana imperialisme dan penindasan antek-antek imperialis yang mereka derita,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *