Dukungan Pemerintah Trump Salibis Terhadap Entitas Yahudi
Pemerintah Amerika yang sekarang mendukung entitas Yahudi dengan sangat kuat melebihi pemerintah-pemerintahan sebelumnya. Sebab, Amerika melihat bahwa Timur Tengah telah menjadi wilayah yang penuh gejolak yang digoyang oleh revolusi yang menolak status quo dalam semua aspeknya. Jika sekarang Amerika mampu melawan revolusi melalui rezim yang berkuasa di dunia Islam, namun itu bisa jadi tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat, karena semakin lemahnya rezim-rezim ini, dan bahkan beberapa di antaranya telah jatuh, sehingga keberadaan entitas Yahudi dalam strategi Amerika penting sebagai prioritas dalam melayani kepentingan Amerika setelah lemahnya rezim-rezim Arab.
Dengan semua ini, maka apa yang tampaknya aneh dalam pemerintahan Trump, seperti kemungkinan untuk meninggalkan solusi dua negara dan penerapan solusi satu negara, dan seperti pemindahan Kedutaan Amerika ke Al-Quds (Yerusalem), hingga Amerika melakukan tipu daya, semua ini tidak lain adalah sebuah ekspresi sejauh mana bahaya yang dirasakan oleh Amerika atas kepentingannya di hadapan revolusi kaum Muslim. Untuk itu, kemudian Amerika fokus mendukung entitas Yahudi yang diyakini bahwa ia dapat melindungi kepentingannya setelah antek-anteknya di kawasan Timur Tengah tergoyang …
Maka berangkat dari konsen dan dukungan terhadap entitas Yahudi, Presiden Trump meminta Palestina untuk menghentikan provokasi. Sehingga dalam pertemuan pertamanya dengan Abbas pada hari Rabu, 3 Mei, Trump meminta para pemimpin Palestina (untuk berbicara dengan satu suara melawan provokasi kekerasan terhadap Israel … ).
Dikutip Jawab Soal: Motif dan Dimensi Deklarasi Hamas Terkait Dokumen Barunya
http://bit.ly/2Dsbg06
Amir Hizbut Tahrir, Al-Alim Atha’ bin Khalil Abu Rasytah