Dua Ribu Penduduk Dubai Masuk Islam, Kok Bisa?
Mediaumat.news – Masuk Islamnya lebih dari dua ribu penduduk Dubai yang berasal dari berbagai negara selama Januari-Juni 2021 sebagaimana diumumkan Pusat Kebudayaan Islam Mohammad bin Rashid di Uni Emirat Arab (UEA) dinilai sebagai suatu yang fitrah.
“Adapun ada sekitar 2000 warga Dubai masuk Islam tentu suatu yang fitrah ya, karena Islam ini adalah agama yang fitrah,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Kamis (1/7/2021).
Menurut Farid, yang perlu diketahui Dubai merupakan bagian dari Uni Emirat Arab (UEA) yang 80 % warganya adalah pendatang. Sebagian besar dari Asia Selatan yaitu India dan Pakistan.
Farid menilai, siapa pun yang melihat Islam itu sesungguhnya adalah sejalan dengan fitrah mereka. Ditambah lagi ajaran Islam adalah ajaran yang memuaskan akal.
Farid menyebut, konsepsi Islam yang berdasarkan tauhid itu sangat rasional. Bahwa hanya Allah yang menciptakan dan mengatur alam semesta, Allah tidak beranak dan diperanakkan (bukan anak), dan tidak ada yang menyamai Allah.
Sedangkan, menurut Farid, ajaran agama lain tidak bisa memuaskan akal. Seperti halnya konsepsi trinitas dari Nasrani atau konsepsi dewa-dewa dalam ajaran Hindu dan Budha yang sulit dicerna oleh akal sehat.
Kemudian, kata Farid, ditambah praktik-praktik keagamaan dalam Islam yang mereka lihat secara langsung, seperti kasih sayang dan perhatian terhadap keluarga, ketaatan dalam ibadah, dan kasih sayang kepada yang miskin, sehingga itu menjadi suatu hal yang menarik meskipun tidak semua syariat Islam diterapkan di Dubai.
Di samping itu tentu ada faktor-faktor interaksi, seperti pernikahan yang bisa juga membuat orang untuk memeluk Islam.
“Namun yang paling kuat itu adalah tentu memeluk agama Islam berdasarkan pada akidah ya, keimanan yang dibangun berdasarkan akal yang sesuai dengan fitrah manusia,” pungkasnya.[] Agung Sumartono
1 Comment
MasyaaAllah..semoga dgn bertambahnya jumlah muslim didubai dan negara² lain..akan mengokohkan akidah Islam dan ukhuwah Islamiyyah…segera meninggalkan sistem kufur menuju sistem shahih, yakni Islam Kaaffah.