Mediaumat.id – Setidaknya ada dua faktor penyebab tingginya bunuh diri di Indonesia. Hal tersebut dinyatakan Direktur Siyasah Institute Iwan Januar dalam Kabar Petang: Yuk! Cegah Bunuh Diri, Lebih Peduli dan Sadar Sekitar, Rabu (18/10/2023) di kanal YouTube Khilafah News.
Pertama, masalah kerapuhan mental masyarakat. Ini harus diakui bahwa kondisi tekanan apa pun, baik masalah hubungan keluarga, hubungan pacar, di sekolah maupun kampus membuat remaja dan pemuda tertekan.
“Banyak data saya dapatkan bahwa remaja atau pelajar Indonesia itu, mereka cukup mengalami tekanan mental, terutama ketika masa pandemi. Tekanan mental karena pendidikan, termasuk kuliah itu juga cukup memberikan beban bagi anak-anak muda kita di kalangan pelajar, juga mahasiswa. Dan juga bisa tekanan ekonomi seperti pinjaman online atau terjerat judi online itu cukup banyak,” ungkapnya.
Menurutnya, ini menandakan bahwa masyarakat mengalami tingkat kerapuhan mental yang cukup memprihatinkan. “Ini harus segera ditangani,” ujar Iwan.
Kedua, banyak orang yang tidak memiliki sistem pendukung (support system) yang bisa menguatkan mental mereka ketika ada persoalan.
“Harusnya ada support system yang bisa membuat mereka itu bisa lebih kuat mentalnya kemudian mereka bisa lebih tegar. Syukur-syukur bisa mendapatkan jalan keluar dari support system di sekitar mereka, seperti keluarga, teman-teman dan sebagainya,” pungkasnya.[] Muhammad Nur