Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin: L967 Bukan Gen Bawaan Lahir
Mediaumat.id – Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK., FINSDV, FAADV, menyampaikan L967 bukan merupakan gen bawaan lahir.
“L967 bukan gen bawaan lahir. Ini penelitian di luar negeri, bukan dari sananya. Kenapa? Karena pergaulan, perilaku, lingkungan, budaya, keluarga hancur, korban kejahatan seksual,” tuturnya dalam acara Eksplorasi Ke-2 Kupas Tuntas L967 dari Medis sampai Ideologis, Kamis (12/5/2022) di kanal Youtube TintaSiyasi Channel.
Inong, sapaan akrabnya, menuturkan penyebab munculnya L967 lebih karena faktor psikologis. “Terjadinya seperti dari segi psikologis ayah ada tapi tiada, pendidikan anak terutama anak laki itu ada pada ayah, pasien-pasien saya yang datang berobat kena segala penyakit ya yang mereka sesama jenis itu rata-rata rindu ayah. Ada yang enggak punya ayah, ada yang ayahnya ada tapi enggak pernah ngobrol jadi ini penting peran ayah,” imbuhnya.
Ia menjelaskan dampak dari perilaku L967 adalah penularan penyakit IMS (infeksi menular seksual). “Yang kita takut adalah penyakit akibat dari perilaku homoseksual terutama yang laki-laki. Bahaya yang bisa terjadi kanker dubur, kanker tenggorok, cacat janin kalau akhirnya menikah. Resiko ketularan HIV kalau kena IMS,” bebernya.
Inong menyebutkan IMS bisa memengaruhi fisik, psikologis, sosial, dan kualitas hidup. “Kalau sudah kena maka enggak bisa apa-apa. Awalnya enggak bergejala ini yang paling mengerikan ya, nanti kita lihat seperti MLM,” tegasnya.
Ia menjelaskan pentingnya peran ayah dalam proses pendidikan anak. “Kita tidak menyalahkan anak-anak juga bagaimana peran orang-orang tua terutama ayah kalau yang untuk L967 kita sebut sekarang LSL (lelaki suka sama lelaki) temasuk juga waria di dalamnya. Jadi peran ayah sangat penting,” jelasnya.
Inong menjelaskan pentingnya sikap aware dengan peran ayah dalam proses pendidikan anak. “Kita harus aware kalau ini peran ayah, jadi di Indonesia peran ayah kurang ya. Padahal di dalam Al-Qur’an surah al-Lukman pendidikan anak itu adalah ayah, ibu-ibu itu adalah pelaksana lapangan,” imbuhnya.
Ia pun mengaskan jika anak-anak memiliki imunitas maka tidak akan mudah terkena pengaruh L967. “Jangan nyalahin sana-sini, sana-sini orang didanai ini, didanai itu kalau anak kita imun isnyaAllah enggak kena. Kenapa bisa imun? Karena hubungan dengan ayah baik, dia bisa bicara apa aja dengan ayahnya, diajari olahraga misalnya,” pungkasnya. []Sri Purwanti