Mediaumat.news – Tudingan pihak-pihak tertentu yang menyebut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menunggangi aksi Reuni 212 dinilai sebagai bentuk perusakan kewarasan berpikir.
“Cara paling gampang ngeles itu ya begitu. Kenapa kamu terlambat? Kena macet. Jadi macet itu kambing paling hitam di Jakarta. Sekarang ini juga begitu, kalau ada apa-apa, HTI, kalau ada apa-apa, HTI. Jadi HTI ini sekarang jadi kambing paling hitam, saya kira itu telah merusak kewarasan berpikir dan sekaligus melecehkan intelektualitas penyelenggara,” ujar Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto dalam Diskusi Tabloid Media Umat: Reuni 212 untuk Siapa?, Kamis (29/11/2018) di Gedung Joang ’45, Jakarta.
Menurut Ismail, penyelenggara yakni Persaudaraan Alumni 212 sangat punya integritas, mereka tahu persis apa yang mereka maui, apa ini harus diselenggarakan, segala macam begitu. HTI sama sekali tidak terlibat di dalam pengorganisasian acara ini.
“Jadi kalau ada yang mengatakan ditunggangi segala macam ini menunjukkan, istilah Pak Rocky Gerung itu, kedunguan mereka. Jadi menarik apa yang disebut dungu itu. Dungu itu bukan terkait fisik tetapi cara berpikir,” pungkasnya di depan seratusan peserta.[] Joko Prasetyo